Pesawat Berisi 182 Jamaah Haji Indonesia Meledak Menabrak Bukit Nabi Adam di Srilangka
Situs sekitar bencana itu sendiri sebenarnya indah menawan, menyerupai wilayah sekitar Gunung Bromo di Jawa Timur atau sekitar Gunung Papandayan di pertemuan Garut dan Pangalengan, Jawa Barat. Monumen kecelakaan haji itu hingga kini tetap terawat, tapi hanya Kedutaan Besar RI di Colombo yang rutin menapaktilasi perjalanan iman ke-182 orang yang kemudian dimaklumatkan sebagai syuhada atau mati syahid oleh pemerintah Indonesia.
"Tak pernah ada keluarga korban yang datang ke sini," ujar Seiyadu yang kini telah memiliki cucu empat orang.
BACA JUGA: Soal Rendang Babi, Gus Dur Pernah Diledek Pendeta Mengapa Haram Makan Babi, Pendeta Dilarang Nikah
Pengakuan Seiyadu dibenarkan para diplomat Indonesia dari Kedutaan Besar RI di Colombo. "Kami rutin ke sini, setidaknya untuk mewakili keluarga korban menziarahi para warga Indonesia itu," kata seorang diplomat muda.
Kamis, 19 Agustus 2010, Duta Besar RI di Srilanka dan seluruh stafnya mengunjungi monumen di Seven Virgins, yang jauhnya sekitar 6 jam atau sekitar 220 km dari pusat kota Kolombo. Perjalanan itu memang pantas disebut perjalanan ziarah, sehingga ketika mengakhiri kunjungan ke monumen, rombongan perwakilan RI di Srilanka itu menggelar salat gaib untuk mendoakan para korban kecelakaan pesawat 36 tahun silam itu.
BACA JUGA: Bukan Rendang Babi, Gus Dur Sebut Makanan Paling Haram Itu Babi Hamil Babi Bapaknya Jadi Sate Babi