Asal Usul Gelar Doktor yang Ramai Gara-Gara Diberikan kepada Bahlil dan Raffi Ahmad
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Mendapatkan gelar dari perguruan tinggi masih menjadi prestise di Indonesia. Bahkan, pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Raffi Ahmad dan gelar Doktor kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia usai menyelesaikan program Doktoral Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI pada Oktober 2024, menjadi buah bibir di masyarakat. Lalu bagaimana asal usul gelar doktor di Indonesia?
Gelar doktor yang kita kenal saat ini sebagai simbol pencapaian akademik tertinggi, ternyata memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Kata "doktor" sendiri berasal dari bahasa Latin, doctor, yang berarti "guru" atau "instruktur". Namun, seiring berjalannya waktu, makna gelar ini mengalami evolusi yang signifikan.
Akar Sejarah di Abad Pertengahan
Asal-usul gelar doktor dapat ditelusuri kembali ke Eropa Abad Pertengahan. Pada masa itu, universitas mulai bermunculan dan menjadi pusat pembelajaran. Gelar doktor awalnya diberikan sebagai lisensi atau izin bagi seseorang untuk mengajar (licentia docendi) di sebuah universitas. Dengan kata lain, seorang doktor adalah seorang guru yang memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu.
Evolusi Menjadi Gelar Akademik Tertinggi
Seiring berkembangnya dunia akademik, gelar doktor semakin dikaitkan dengan penelitian orisinal dan kontribusi baru dalam suatu bidang ilmu. Proses untuk memperoleh gelar doktor pun menjadi semakin kompleks, melibatkan penulisan disertasi yang mendemonstrasikan kemampuan penelitian yang mendalam.
Beberapa poin penting dalam evolusi gelar doktor:
1. Disertasi: Tesis atau disertasi menjadi persyaratan utama untuk memperoleh gelar doktor. Karya tulis ini harus menunjukkan kontribusi asli dalam bidang ilmu tertentu.
2. Ujian Komprehensif: Selain disertasi, calon doktor juga harus melalui ujian komprehensif yang menguji pemahaman mereka secara mendalam tentang bidang studi mereka.
3. Pembelaan Disertasi: Setelah menyelesaikan disertasi, calon doktor harus membela hasil penelitiannya di hadapan dewan penguji.
Gelar Doktor di Dunia Islam
Menariknya, konsep gelar doktor juga ditemukan dalam sejarah peradaban Islam. Jauh sebelum universitas-universitas di Eropa, dunia Islam telah memiliki lembaga pendidikan tinggi yang disebut madrasah. Para ulama yang menyelesaikan studi di madrasah dan memiliki keahlian khusus dalam bidang agama atau hukum seringkali diberikan gelar yang setara dengan doktor.
Gelar Doktor Honoris Causa
Selain gelar doktor yang diperoleh melalui studi formal, ada juga gelar doktor honoris causa. Gelar ini diberikan sebagai penghargaan atas kontribusi luar biasa seseorang dalam suatu bidang, baik itu akademik, seni, atau sosial. Penerima gelar honoris causa tidak melalui proses pendidikan formal seperti calon doktor lainnya.
Gelar doktor telah mengalami perjalanan panjang dari sekadar izin mengajar menjadi simbol pencapaian akademik tertinggi. Proses untuk memperoleh gelar doktor menuntut dedikasi, kreativitas, dan kemampuan penelitian yang tinggi. Meskipun asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke Abad Pertengahan, gelar doktor tetap relevan hingga saat ini dan menjadi tujuan bagi banyak akademisi di seluruh dunia.