Home > Sejarah

Pesawat Berisi 182 Jamaah Haji Indonesia Meledak Menabrak Bukit Nabi Adam di Srilangka

Kecelakaan pesawat Martin Air pada 1974 yang dikenal sebagai Tragedi Kolombo itu membuat 182 jamaah haji Indonesia meninggal dunia.
Tragedi Kolombo. Sebanyak 182 calon jamaah haji meninggal dunia setelah pesawat yang ditumpangi menabrak bukit Nabi Adam di Srilangka pada tahun 1974. Foto: Ilustrasi Republika.
Tragedi Kolombo. Sebanyak 182 calon jamaah haji meninggal dunia setelah pesawat yang ditumpangi menabrak bukit Nabi Adam di Srilangka pada tahun 1974. Foto: Ilustrasi Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Rencana 182 calon jamaah haji tahun 1974 yang hendak menunaikan Rukun Islam kelima tidak pernah terlaksana, manakala pesawat yang mengangkut mereka meledak menabrak tebing sebelum tiba di Tanah Suci. Pesawat milik Martin Air yang mengangkut 182 calon jamaah haji dan 9 awak pesawat kecelakaan sekitar 15 menit sebelum mendarat di lapangan Internasional Bandaranaike, Kolombo, Sri Langka, 4 Desember 1974.

Rabu usai waktu Isya, 4 Desember 1974, 111 warga Blitar, 16 orang dari Lamongan, 50 warga asal Sulawesi Selatan, 2 orang penduduk kota Surabaya, dan 3 dari Kalimantan Timur, terbang dari Bandara Djuanda, Surabaya. Tujuan terakhir mereka adalah Mekah, tetapi pesawat mesti singgah dulu di Srilangka karena harus mengisi dulu bahan bakar. Mereka hendak menunaikan rukun Islam yang kelima, haji.

BACA JUGA: Harimau Jawa Tiba-Tiba Muncul dan Menerkam 14 Penebang Kayu

Saat itu tak ada penerbangan langsung ke Mekkah, sementara Garuda Indonesia Airways harus mencarter maskapai lain karena armada kurang.

Pesawat yang disewa Garuda tersebut berangkat dari Surabaya dan mampir ke Kolombo untuk mengisi bahan bakar. Pesawat itu adalah jenis DC-8 55f, produksi McDonald Douglash tahun 1966, milik maskapai Belanda Martin Air.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Rakyat Datang ke Istana Negara Minta Doa, Kalo Politikus ke Istana Minta Jabatan

Di masa itu, tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Mekkah. Sehingga Garuda Indonesia harus menyewa maskapai lain karena kekurangan armada.

× Image