Home > Sejarah

4 Patung Bersejarah Warisan Soekarno di Jakarta, Ada yang Disebut Sebagai Simbol PKI

Soekarno membangun sejumlah patung di Jakarta yang bertahan hingga hari ini.

Patung Dirgantara di Pancoran. Foto: Republika
Patung Dirgantara di Pancoran. Foto: Republika

2. Monumen Dirgantara (Patung Pancoran)

Bagi Sedulur yang pernah melintas di daerah Pancoran, Tebet, Jakarta Selatan, pasti pernah melihat sebuah patung yang menjulang di antara jalan layang dan tol. Patung yang lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran tersebut sebenarnya adalah sebuah monumen.

Nama patung tersebut adalah Monumen Dirgantara alias Patung Dirgantara yang terwujud lewat gagasan Soekarno. Patung ini melambangkan manusia angkasa Indonesia.

BACA JUGA: Kisah Mohammad Hatta yang tak Gila Harta, Tahta, dan Wanita

.

Ide pembuatan patung tersebut datang dari Bung Karno yang ingin mendirikan sebuah monumen yang melambangkan keperkasaan Angkatan Udara Indonesia. Patung Dirgantara ini lalu dibangun di bundaran Jalan Gatot Subroto atau berdiri persis di depan Markas Besar AU dan berdekatan dengan Bandara Halim Perdana Kusuma.

Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

BACA JUGA: Gara-Gara Ambisi Soekarno, Banyak Peninggalan Masa Kolonial Belanda Dihancurkan

Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso pada 1964--1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono.

Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965.

BACA JUGA: Kejamnya Jepang Saat Jajah Indonesia, Tahanan Ditusuk Besi Panas dan Jadi LGBT di Penjara

Selain itu ada juga patung Pak Tani dan patung di Lapangan Banteng.... >>>

× Image