Bangunan Tua di Kota Bandung, Peninggalan Kejayaan Indonesia di Konferensi Asia Afrika
Menjelang KTT AA 1955, Concordia kebangsaan Kota Bandung tempo doeloe disulap menjadi tempat sidang. Namanya diganti menjadi Gedung Merdeka. Gedung Dana Pensiun dipoles menjadi gedung Dwi Warna.
Hotel-hotel terkenal seperti Homann, Preanger, Astoria, Orient, tampak berwajah cerah setelah dipoles. Bungalow-bungalow di sepanjang jalan Lembang dan Ckiumbuleit serta Masjid Agung Bandung dipersiapkan untuk menyambut tamu.
BACA JUGA: Liburan Hemat dan Murah, Naik Kereta dari Jakarta ke Bandung Cuman Modal Rp 17 Ribu, Begini Caranya
Akomodasi untuk 1.500 tamu peserta disiapkan di 14 hotel besar dan kecil. Jumlah itu masih harus ditambah lagi dengan 500 wartawan yang berdatangan dari berbagai negara. Sementara para ketua delegasi terdiri dari kepala negara, PM atau menteri lainnya tinggal di bungalow yang berhawa sejuk dan nyaman.
Hotel termewah kala itu, Homann, Astoria, dan Preanger, disediakan untuk staf delegasi yang akan lebih banyak membutuhkan fasilitas administrasi. Para wartawan ditempatkan di Hotel Islam Swarha dekat tempat sidang.
BACA JUGA: Tak Lengkap ke Bandung Jika Belum Menginjak Rumput Alun-Alun Masjid Raya Bandung
Hubungan Jakarta-Bandung meliputi berbagai aspeknya ditingkatkan. Lapangan terbang Kemayoran, stasiun KA, jalan raya, telepon, telegram ditingkatkan sesuai kebutuhan internasional. Kurang lebih 200 kendaraan disiapkan.
Terdiri 140 mobil sedan, 30 taksi, dan 20 bus dengan 230 sopir. Bensin disuplai perusahaan minyak Stanvac 30 ton per hari.
BACA JUGA: Asal Usul Bandung: Dari Danau Purba Jadi Tempat Dilan Jatuh Cinta