Home > Sejarah

Bangunan Tua di Kota Bandung, Peninggalan Kejayaan Indonesia di Konferensi Asia Afrika

Pada 1955 Bandung ditunjuk menjadi tuan rumah KAA.
Gedung Merdeka tempat berlangsungnya KAA 1955.
Gedung Merdeka tempat berlangsungnya KAA 1955.

KURUSETRA -- Salam Sedulur.. Bandung pada 1955 menjadi lokasi digelarnya Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955. Saat itu Bandung dijuluki sebagai Kota Kembang. Di era Kolonial Belanda Bandung dijuluki sebagai Parijs van Java atau Parisnya Jawa.

Belanda sejak abad ke-19 ingin memperlihatkan daerah-daerah yang mereka taklukkan dan kuasai pada para pelancong di Eropa. Misalnya di Jawa, selain Bandung, mereka gunakan istilah Switzerland van Java untuk Garut, Venetie van Java untuk Batavia, dan Brava van Java untuk Semarang. Semuanya merupakan nama-nama tempat hiburan terkenal di Eropa.

BACA JUGA: Apakah Anda Berhak Dapat BSU/BLT Kenaikan BBM Rp 600.000? Cek Nama Anda di Sini

Seperti di Bandung, mereka membangun hotel-hotel dan tempat hiburan untuk warga Eropa. Seperti gedung Merdeka di Jl Asia Afrika, dulu merupakan Societet Concordia yang dibangun 126 tahun lalu (1879) oleh arsitektur terkenal Belanda, Prof Ir CP Wolf Schoemaker. Di Batavia juga terdapat gedung hiburan Concordia, yang kini jadi bagian sayap kiri Departemen Keuangan di Lapangan Banteng.

Concordia kala itu merupakan tempat berkumpul dan bersenang-senang sekelompok warga Belanda tertentu. Di gedung ini, dengan membawa pasangan masing-masing, mereka berdansa sambil menikmati hiburan musik dan berbagai pertunjukan.

BACA JUGA: Download GB WhatsApp (GB WA) Update Versi September 2022: Aman, Cepat, dan Mudah

Hanya opsir berpangkat letnan II ke atas serta segelintir golongan menak yang boleh memasuki gedung itu. Pada zaman Jepang (1942-1945), gedung Concordia Bandung juga digunakan untuk tempat pertemuan perwira Jepang. Namanya diubah menjadi Dai Toa.

× Image