7 September 1940, Mengenang Kelahiran Gus Dur: Satu-satunya Kiai yang Jadi Presiden Indonesia
Penolakan MPR atas pidato pertanggungjawaban Habibie pada 19 Oktober 1999, membuat teknokrat jebolan Jerman itu pun mundur dari pemilihan presiden. Beberapa saat kemudian, Akbar Tanjung, Ketua Umum Golkar sekaligus Ketua DPR menyatakan Golkar akan mendukung Gus Dur.
Pada 20 Oktober 1999, MPR kembali berkumpul dan mulai memilih presiden baru. Abdurrahman Wahid kemudian terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4 dengan 373 suara, sedangkan Megawati hanya 313 suara.
BACA JUGA: Presiden Gus Dur Hobi Reshuffle Kabinet: SBY, JK Hingga Wiranto Pernah Dicopot Jadi Menteri
Tidak senang karena calon mereka gagal memenangkan pemilihan, pendukung Megawati mengamuk dan Gus Dur menyadari bahwa Megawati harus terpilih sebagai wakil presiden. Setelah meyakinkan jenderal Wiranto untuk tidak ikut serta dalam pemilihan wakil presiden dan membuat PKB mendukung Megawati, Gus Dur pun berhasil meyakinkan Megawati untuk ikut serta. Pada 21 Oktober 1999, Megawati ikut serta dalam pemilihan wakil presiden dan mengalahkan Hamzah Haz dari PPP.
Lantunan shalawat menggema di Gedung MPR ketika Gus Dur terpilih menjadi Presiden. Sementara Megawati mendampingi menjadi wakil presiden. Keduanya pun menjalankan roda pemerintahan warisan Habibie dengan harus melewati masa transisi politik dan krisis ekonomi.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Sadar Dibohongi Ajudan Soal Jam, Presiden Gus Dur Beli Jam Tangan yang Bisa Bicara
Ketika menjadi presiden, Gus Dur membentuk Kabinet Persatuan Nasional yang terdiri dari koalisi PDIP, PKB, Golkar, PPP, PAN, dan Partai Keadilan (PK). Non-partisan dan TNI juga ada dalam kabinet tersebut. Kebijakan yang membuat rakyat terkejut adalah pembubaran Departemen Penerangan dan Departemen Sosial. Deppen dibubarkan karena dinilai sebagai senjata utama rezim Soeharto dalam menguasai media, sementara alasan membubarkan Depsos karena disebut Gus Dur sebagai sarang korupsi.
Tak hanya itu, Gus Dur juga melalukan kunjungan dan pendekatan terhadap banyak negara. Mulai dari negara-negara ASEAN, Jepang Amerika Serikat, Qatar, Kuwait, Yordania, dan China. Yang paling kontroversial adalah pendekatan Gus Dur dengan Israel, Zionis yang menjajah Palestina.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Presiden Israel Tertawa Topi Yahudi Disebut BH yang Dibelah Dua