Home > Sejarah

Program Keluarga Berencana Ditentang Soekarno, Tapi Sukses di Era Soeharto

Presiden Soekarno tidak setuju dengan program KB karena menurutnya Indonesia masih luas dan bisa menampung penduduk hingga 250 juta jiwa.

Presiden Soekarno. Presiden Soekarno tidak setuju dengan program KB karena menurutnya Indonesia masih luas dan bisa menampung penduduk hingga 250 juta jiwa. Foto: IST.
Presiden Soekarno. Presiden Soekarno tidak setuju dengan program KB karena menurutnya Indonesia masih luas dan bisa menampung penduduk hingga 250 juta jiwa. Foto: IST.

Penduduk Jakarta pada 1950-an baru sekitar 1,5 juta jiwa. Tak heran saat itu, Jakarta yang belum memiliki banyak tempat hiburan seperti sekarang, penduduknya tidak memiliki hiburan selain kumpul dengan keluarga. Karena itu, ada idiom jika ada pemadaman listrik, hiburan para penduduk Jakarta ya apalagi kalau bukan bercinta dengan pasangan. Alhasil jumlah ibu hamil kian banyak.

Di era tersebut, para pelajar dan remaja tidak ada yang berkeliaran ke mal-mal dan supermarket seperti sekarang. Memang, tahun 1950-an belum ada pusat perbelanjaan megah yang nongol. Paling-paling ke bioskop, meskipun kalau filmnya bagus kita harus rela membeli karcis catutan atau rebutan sampai mandi keringat di loket.

BACA JUGA: Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

Tidak seperti sekarang yang ketika berkumpul para remaja sibuk dengan HP, hiburan di kampung-kampung remaja putra pada umumnya adalah bermain sepak bola. Hampir seluruh kampung di Jakarta punya perkumpulan sepak bola dan ada kompetisi tarkam alias antar kampung. Kini banyak lapangan sepak bola sudah berubah fungsi jadi hutan beton sehingga hiburan bermain bola berpindah ke jalan-jalan atau lapangan aspal.

Sedangkan remaja putri di era tersebut lebih banyak di rumah, membantu ibunya di dapur. Meskipun masih ada gadis yang dipingit tapi sudah jarang sekali.

BACA JUGA: Berburu Janda Pejabat Belanda di Batavia, Orang Tionghoa Cari PSK di Mangga Besar

× Image