Home > Sejarah

Karena Kurang Biaya, Pemerintah Hindia Belanda Batalkan Rencana Pemindahan Ibu Kota

Pemerintah Hindia Belanda lewat Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membatalkan memindahkan ibu kota dari Kota Tua ke Semarang atau Surabaya karena faktor biaya.

Istana Negara bagian dari Ibu Kota baru di Weltevreden (sekitar Gambir).
Istana Negara bagian dari Ibu Kota baru di Weltevreden (sekitar Gambir).

Dipilihnya Weltevreden yang sekarang di sekitar Gambir, karena Pemerintah Hindia Belanda kekurangan biaya. Bahkan saking kekurangannya, reruntuhan benteng digunakan untuk membangun istana di Lapangan Banteng, yang kini menjadi gedung Kementerian Keuangan.

BACA JUGA: Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan 2022

Di dalam benteng atau kastil Batavia terlihat sejumlah bangunan besar dari bata dengan atap genteng. Benteng Batavia merupakan pusat perdagangan VOC ke berbagai penjuru dunia.

Terdapat Istana Gubernur Jenderal, rumah dewan penasihat Hindia Belanda, para saudagar, pegawai, rumah tinggal walikota, para anggota Dewan Hindia, kepala seksi akomodasi, pemegang pembukuan, pengacara umum, para kapten, ketua sekretariat dan ruang persenjataan. Juga terdapat dapur dan tempat pembuatan roti yang merupakan makanan pokok warga Belanda.

BACA JUGA: Gus Dur: Prabowo Jangan Pulang Sekarang Nanti Kamu Dihabisi Preman Cengkareng

Terdapat pula ruangan untuk penjaga penjara dan gudang-gudang. Tidak ketinggalan rumah dokter dan apotik. Semuanya dilindungi oleh bastion dan parit pertahanan benteng yang selama 24 jam dijaga oleh militer. Meskipun pejabat VOC tinggal di dalam kastil, tetapi kebanyakan pejabat tingginya memiliki tempat tinggal kedua di luar kota atau pedesaan di luar Batavia.

× Image