Jakarta Sebelum Jadi Kota Metropolitan adalah Sawah dan Perkebunan
Kampung-kampung yang berada di tanah partikulir seperti di Kwitang, Jakarta (milik Alkaff), dan Jl Alaydrus di Jakarta Kota, jalannya tidak diaspal dan berlubang-lubang. Hingga pada musim kemarau berdebu, bila musim hujan sulit dilalui karena seperti kubangan kerbau.
Pada masa itu, Syamsuridjal telah dipusingkan oleh arus urbanisasi dari daerah-daerah. Akibatnya Jakarta dibanjiri gelandangan.
BACA JUGA: Sujiwo Tejo Mendalang Wayang di Acara PKS: Terima Kasih Menampilkan Barang Haram Ini
Meskipun telah disediakan tempat penampungan anak-anak terlantar di Pulau Damar (Kepulauan Seribu), masih sekitar 5.000 anak gelandangan berkeliaran di Ibu kota. Sedangkan di pulau Edam ditampung 2.000 anak telantar.
Kala itu, penduduk Ibu kota sekitar 2 juta jiwa. Padahal pada 1912 penduduknya baru 162.126 jiwa, dan ketika Jepang masuk (1942) 600 ribu. Hanya dalam waktu 4 tahun (1948) penduduk melonjak jadi 1.74.254 jiwa.
CEK DAN SIMPAN JADWAL IMSAK DAN BUKA PUASA RAMADHAN DARI KURUSETRA:
BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Tradisi Jelang Ramadhan: Dari Ziarah Kubur Sampai Wajib Bawa Makanan ke Calon Mertua
> Humor Gus Dur: Dibantu Dukun Biar Menang 10-0 Malah Imbang 5-5, Bolanya Masuk ke Satu Gawang
> Sama-Sama Ditolak GP Ansor dan Bermarga Basalamah, Apakah Ustadz Khalid dan Ustadz Syafiq Kakak Adik
> Humor Gus Dur: Kiai Sepuh Kelelahan Diajak Istrinya Maraton "Bunuh Orang Kafir" di Malam Pertama
> Siapa Sebenarnya Sarinah, Sampai-Sampai Namanya Jadi Nama Mal Pertama di Indonesia
> Humor Gus Dur: Diperintahkan Kiai Puasa Satu Tahun, Malah Puasa Setengah Hari
> Sujiwo Tejo: Indonesia Mayoritas Muslim Kenapa Harus Ada Logo Halal, Tapi Enggak Ada Logo Haram?
> Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan
> Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.