Cerita Mistik di Balik Pantangan Anak Keturunan Cirebon Makan Labu Hitam
Tewasnya Menjangan Wulung jadi cerita legenda bagi masyarakat Cirebon. Konon, darah Menjangan Wulung yang berceceran karena ledakan menetes di tanaman labu hitam, atau warga Cirebon biasa menyebutnya wolu ireng yang dinilai beracun dan tak layak dimakan. Karena itu, memakan walu ireng adalah pantangan bagi anak, cucu, dan keturunan orang Cirebon.
Versi lain dari asal mula azan pitu yang diceritakan orang tua ke anak cucunya sebagai tuturan sejarah adalah karena kebakaran di masjid tersebut. Atap masjid yang saat itu masih berbahan rumbia terbakar, api mengunyah habis bagian atap atau kubah masjid.
BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah tidak Tahlilan?
Upaya memadamkan api selalu gagal, hingga Nyi Mas Pakungwati Ratna Kuning, putri Tumenggung Cirebon Pangeran Cakrabuana (Pangeran Walangsungsang), istri Sunan Gunung Jati yang dinikahi pada 1478 Masehi, menyarankan agar mengumandangkan azan. Namun bukan azan seperti biasa, melainkan dilakukan dengan tujuh orang sekaligus. Saran Nyi Mas Pakungwati kepada suaminya pun berhasil, api akhirnya padam.
Azan pitu sebagai bagian dari sejarah dilestarikan Pemerintah Kota Cirebon dan Keraton Kasepuhan. Tradisi itu dilakukan setiap Shalat Jumat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> GP Ansor Bantah Anggota Banser Lecehkan Tsamara Amany: Fotonya Dicatut
> Humor Gus Dur: Pastor Lega Dikira Gak Jadi Diterkam Harimau, Ternyata Harimaunya Lagi Baca Doa Makan
> Sempat Tantang Novel Bamukmin Duel, Denny Siregar: Gak Jadi Deh, Gw Males Bulan Puasa Berantem
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.