Home > Budaya

Cerita Mistik di Balik Pantangan Anak Keturunan Cirebon Makan Labu Hitam

Tradisi Azan Pitu yang mengusir wabah penyakit jadi alasan anak cucu keturunan Cirebon pantang memakan labu hitam.

Tradisi Azan Pitu dilestarikan Pemerintah Kota Cirebon dan Keraton Kasepuhan. Lantunan Azan Pitu saat ini dilakukan setiap Shalat Jumat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Foto: Republika
Tradisi Azan Pitu dilestarikan Pemerintah Kota Cirebon dan Keraton Kasepuhan. Lantunan Azan Pitu saat ini dilakukan setiap Shalat Jumat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Foto: Republika

Wabah Kiriman Dukun
Penyebab wabah penyakit di Cirebon disebutkan memiliki beberapa versi. Dalam babad Cirebonan, wabah itu adalah kiriman dari seorang dukun ilmu hitam, Menjangan Wulung yang sering berdiam diri di momolo (kubah) masjid.

Kebenciannya kepada dakwah dan penyebaran agama Islam di Cirebon membuatnya melakukan teror. Setiap muazin yang melantunkan azan akan meninggal usai terkena serangan.

BACA JUGA: Berbeda dengan Gus Baha, Ustadz Khalid Basalamah: Tidak Ada yang Salah dari Membaca Tahlil, Tapi...

Di babad Cirebon karya Pangeran Sulaeman Sulendraningrat, saat tujuh muazin melantunkan azan ketika waktu Subuh, terdengar suara ledakan dari bagian kubah Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Ledakan itu membuat tubuh Menjangan Wulung yang bersembunyi di kubah masjid yang dibangun pada 1480 Masehi itu, terpental dan darahnya berceceran di area masjid. Dia terluka parah. Namun, salah satu pengumandang azan pitu dikabarkan juga meninggal dunia karena ledakan tersebut.

Ledakan itu juga disebut membuat kubah Masjid Agung Sang Cipta Rasa terpental hingga ke Banten dan menumpuk di kubah Masjid Agung Serang Banten. Karena itu, hingga kini Masjid Agung Sang Cipta Rasa tidak memiliki kubah, sementara Masjid Agung Serang Banten memiliki dua kubah.

BACA JUGA: Gus Baha: Andai Tahlilan Baik Pasti Dilakukan Sahabat, Gak Mungkin Kan Sahabat Nahlili Nabi Muhammad

× Image