Pertalite Mau Naik, di Zaman Penjajahan Jepang BBM Murah Walau Rakyat Hidup Susah
Kala itu, boleh dikata hampir seluruh rakyat hidup melarat. Termasuk, para orang kaya hidup sangat prihatin. Banyak yang mati kelaparan.
Di Jl Gajah Mada dan Hayam Wuruk, sudah merupakan pemandangan biasa bila melihat orang mati di bawah pohon tepi jalan. Mereka umumnya para pendatang dari Jawa, yang ingin mengais rezeki di ibu kota. Sementara, warga Jakarta yang juga hidup susah tidak dapat menolong atau memberi pekerjaan.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Dukun Asal Ramal Masa Depan, Mosok Mahasiswa Teknik Diramal Jadi Dokter
Boleh dikata, tidak banyak yang dilakukan Jepang selama 3,5 tahun di Indonesia. Tidak satu gedung pun dibangun di Jakarta. Jepang hanya mengganti nama-nama jalan, taman, dan tempat. Tidak kurang 250 nama jalan dan taman diganti nama Jepang.
Yang sangat ditentang kala pendudukan Jepang adalah upacara Saikeirei, yakni memberi hormat setiap pagi pada Teino Heika, kaisar Jepang yang dipercaya sebagai putra matahari. Para ulama yang menganggapnya syirik rela untuk menghadapi keganasan Kempetai sekalipun ada yang sampi diinjak-injak.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.