Home > Sejarah

Menggiring Kambing di Sarang Monyet, Ancol yang Dulu Hutan Kini Semakin Terkenal Berkat Formula E

Dulunya Ancol adalah hutan belukar dan menjadi sarang monyet.

Ada satu kepercayaan yang berbau tahayul ketika itu. Sebagian pengemudi yang melewati jembatan Ancol harus membunyikan klakson agar tidak diganggu Aria ‘si manis dari jembatan Ancol’ yang diyakini sering muncul terutama malam hari.

Si ‘manis jembatan Ancol’ ini konon tewas ketika mempertahankan kehormatannya dari laki-laki yang ingin memperkosanya. Meski cerita hidupnya memiliki banyak versi, kisah Si Manis hingga kini masih harum di persada Jakarta.

BACA JUGA: Meluruskan Mitos Hantu Si Manis yang Bikin Jembatan Ancol Jadi Angker

Oey Tambahsia playboy kaya raya memiliki soehian (semacam rumah pelacuran) di Ancol. Pria tampan kaya raya ini punya kesenangan menggaet perempuan baik gadis dan wanita bersuami. Untuk kemudian ‘menyimpannya’ di Ancol. Bila ada orang merintangi jalannya mendapatkan cewek bahenol ia tidak segan-segan membunuh melalui kaki tangannya. Karena perbuatan itu, dia sendiri menemui ajalnya di tiang gantungan.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image