Home > Sejarah

Kesultanan Demak "Kebumikan" Kerajaan Pajajaran Gara-Gara Bersekutu dengan Portugis

Walisongo juga marah karena Portugis bisa membahayakan perkembangan Islam yang baru berkembang di Pulau Jawa.

Orang Betawi belum pernah mendirikan kerajaan. Karenanya mereka lebih demokratis dan terbuka sekalipun di negeri ini sekarang berkumpul lebih dari 300 etnis dan suku. Tapi, orang Betawi saksi pergantian kekuasaan dari zaman ke zaman. Tanah Betawi penting karena di muara Ciliwung ada pelabuhan Sunda Kalapa.

Pada zaman Pajajaran (abad ke-12-16) Betawi merupakan bagian dari kerajaan Hindu ini. Orang Betawi sudah berbahasa Melayu dan Kerajaan Pajajaran berbahasa Sunda.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Sowan ke Istana, Kiai se-Indonesia Malah Bahas Keangkeran Istana Presiden

Hubungan masyarakat Betawi dengan Kerajaan Pajajaran sangat dekat. Karena, dari pelabuhan Sunda Kelapa ke Pakuan (Batutulis-Bogor) angkutan sungai sangat hidup yang ditempuh dalam dua hari. Sampai kini di Batutulis masih didapati prasasti bekas Kerajaan Pajajaran.

Di Batutulis hanya beberapa tahun berselang pernah terjadi heboh, ketika seorang menteri dalam kabinet Presiden Megawati membongkar bekas peninggalan sejarah, mencari harta pusaka di bekas Kerajaan Pajajaran. Dia melakukan hal itu karena meyakini ada harta karun milik kerajaan, yang dikatakan jumlahnya dapat menutup seluruh utang luar negeri RI.

BACA JUGA: Operasi Petrus Berantas Begal dan Preman: Mayat Dikarungin dan Mengambang di Sungai

× Image