Home > Sejarah

Operasi Petrus Berantas Begal dan Preman: Mayat Dikarungin dan Mengambang di Sungai

Pemerintah Orba menggelar operasi Petrus yang menembak mati para preman di sejumlah wilayah Indonesia.

Pada masa hidupnya, H Ung, kakek almarhum Benyamin Sueb, juga merupakan ‘palang pintu’ di daerah Kemayoran. Demikian juga Sabeni, Mahruf dan Derahman Djeni dari Tanah Abang. Mereka sangat dihormati warga, sehingga bila terjadi kejahatan merekalah yang diminta menanganinya.

Pada tahun 1950-an nama Kapten Imam Syafi’ie sangat dikenal di Jakarta dan sekitarnya. Pimpinan organiasi COBRA ini ikut memelihara keamanan di kota Jakarta. Apalagi ia merupakan perwira yang diperbantukan pada Komando Militer Kota Besar Djakarta Raya (KMKBDR).

BACA JUGA: Kenalan dengan Mirah, Gadis Betawi yang Dijuluki Singa Betina dari Marunda

Ketika masih sebagai jagoan di Senen, dia turut menggerakkan masyarakat melawan Belanda saat revolusi fisik. Demikian juga halnya H Dahrip dari Klender. Ia mengerahkan ratusan pemuda untuk bergerilya, hingga Bung Karno dan Bung Hatta mengaguminya. Demikian juga KH Mughni dari Kuningan dan Mad Djaelani dari Kwitang.

Selain mereka, masih banyak lagi jagoan yang jadi pejuang kemerdekaan dan palang pintu dalam menjaga keamanan di kampungnya. Tapi, karena tawadhu, tidak ada yang mau menonjolkan diri, dan tidak minta diakui sebagai pahlawan.

Tentu saja situasinya sekarang jauh berbeda. Rakyat mengharapkan aparat kepolisian berhasil dalam menumpas banditisme. Karena, Jakarta haraus aman agar para investor dan turis asing tidak takut mendatangi kota ini.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Humor Gus Dur: Orang Jepang Sombong Mati Kutu di Depan Sopir Taksi

> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam

> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image