Sejarah Pasar Gembrong yang Dilanda Kebakaran Hebat: Dari Pasar Sayuran Menjelma Jadi Surga Mainan
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Empat ratus bangunan, mulai dari rumah hingga pertokoan di Pasar Gembrong ludes disantap api. Kebakaran di pasar mainan tersebut terjadi pada Ahad (24/4) pukul 21.06 WIB. Sebanyak 26 unit damkar dan 130 personel dikerahkan ke lokasi.
Pasar Gembrong dikenal sebagai surganya anak-anak, karena di sana dijual berbagai macam mainan. Biasanya kepadatan pasar tersebut akan mencapai puncaknya ketika Hari Lebaran dan setelahnya karena banyak orang tua dan anak-anak yang datang membeli mainan setelah mendapatkan ampao Lebaran. Harga mainan yang relatif lebih murah ditambah akses ke lokasi mudah dicapai membuat pasar ini jadi pilihan utama.
BACA JUGA: Gus Baha: Andai Tahlilan Baik Pasti Dilakukan Sahabat, Gak Mungkin Kan Sahabat Nahlili Nabi Muhammad
Gembrong diambil dari bahasa Sunda, yang secara harfiah berarti "dikerumuni". Kata itu diambil karena saking ramainya transaksi jual beli mainan di pasar yang yang terletak di Jakarta Timur tersebut, menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan. Terlebih kios-kios mainan sudah berdiri mulai dari pinggir-pinggir jalan.
Awalnya Pasar Gembrong merupakan pasar tradisional. Medio 1960-an, pasar ini dihuni pedagang sayur mayur seperti ikan, tempe, dan berbagai macam dagangan lain seperti pasar tradisional di Jakarta.
BACA JUGA: Humor Gus Baha: Suami Beruntung Itu yang Punya Istri Suka Ngomel, Cukup Sabar Dapat Pahala
Namun pascakerusuhan 1998, sejumlah warga sekitar dan pedagang sayur membangun kios semipermanen. Dagangannya yang dijual pun berubah menjadi mainan anak dan alat tulis keperluan sekolah.