Sejarah Berdirinya GP Ansor yang Hari Ini Rayakan HUT ke-88
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Hari ini, 88 tahun lalu atau tepatnya 24 April 1934 yang bertepatan dengan 10 Muharram 1353 Hijriyah, lahir sebuah badan otonom dari Nahdlatul Ulama bernama Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Badan otonom NU yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan ini resmi berdiri sejak Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi.
Gerakan Pemuda Ansor membawahi Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Rijalul Ansor, Densus 99, Lembaga Wakaf Ansor, Lembaga Bantuan Hukum Ansor, Barisan Ansor Anti-Narkoba, dan PT Sorban Nusantara Travel. Selain itu, GP Ansor juga telah memiliki pengurus wilayah yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
BACA JUGA: Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
Lahirnya GP Ansor tidak terlepas dari sejarah kelahiran NU itu sendiri. Pada tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif karena didorong kondisi saat itu banyak muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra, Jong Minahasa, dan lain-lain.
Pada awal kemunculannya, ada perbedaan pendapat antara kaum modernis dan tradisionalis yang disebabkan oleh perbedaan pendapat masalah mazhab dan masalah furu'iyah lainnya. Pada 1924, KH A Wahab Hasbullah membentuk organisasi sendiri bernama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air) yang dipimpin oleh KH Abdullah Ubaid sebagai Ketua dan KH Thohir Bakri sebagai Wakil Ketua, serta KH Abdurrahim sebagai sekretaris.
BACA JUGA: Humor Gus Baha: Suami Beruntung Itu yang Punya Istri Suka Ngomel, Cukup Sabar Dapat Pahala
Setelah mulai banyak remaja yang ingin bergabung Syubbanul Wathan, maka pengurus membuat sesi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan yang disebut “Ahlul Wathan”. Kemudian atas inisiatif KH. Abdullah Ubaid, pada 1931 terbentuklah Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU) dan pada 14 Desember 1932, PPNU bersalin nama menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU).