Sebelum Marshel Widianto Beli Video Dea OnlyFans, Dulu Konten Porno Dijual Lewat Buku Stensil
Mundur puluhan tahun dari era kejayaan Enny Arrow, di era penjajahan Hindia Belanda ada cerita Chin Ping Mei yang berupa saduran dalam bahasa Ingris, China, dan Belanda. Cerita ini cukup berani menggambarkan adegan hubungan seks yang saat itu dituliskan pada masa tersebut. Ada juga serial Les Hitam yang lebih berani lagi.
Novel atau cerita erotis bisa dibilang sebagai karya sastra picisan yang seharusnya tidak dicetak. Namun bukan manusia namanya jika semakin dilarang semakin ingin tahu.
Bacaan jenis ini akhirnya tetap beredar, bahkan dalam kasus "parah" cerita ini hadir dalam bentuk komik alias gambar jorok yang menggundang birahi. Umumnya komik cabul itu bercerita tentang percintaan remaja atau diselipkan dalam cerita-cerita silat.
BACA JUGA: Humor NU: Banyak Anak Banyak Rezeki, Banyak Istri Banyak yang Iri
Nama Budianto dan Budiayin dikenal sebagai komikus yang memproduksi komik jenis ini. Sementara komik silat yang cenderung mengarah ke pornografi bisa ditemukan dalam komik karangan Tatang S atau Djair.
Tentu saja komik stensilan yang beredar di era 1970 sampai 1990-an itu buru polisi. Hasilnya komik stensilan hilang di pasaran. Namun, tidak dengan cerita stensilan yang masih merajalela di lapak-lapak koran dan buku hingga bergeriliya ke laci-laci sekolah sebelum benar-benar medionya tergantikan dengan film dari VCD atau website di era internet.