Karim Benzema dan Asal Usul Gelar "Wak Haji" di Indonesia
Penyelenggaraan haji sebagai gerakan politik baru terasa ketika VOC bangkrut dan digantikan Kerajaan Belanda. Dalam Ordonansi Haji tahun 1825, Pemerintah Hindia Belanda membatasi jumlah umat Islam yang ingin berangkat ke Tanah Suci. Tujuannya tak lain agar tidak ada pemberontakan.
Salah satu cara yang dilakukan adalah menaikkan biaya haji. Tapi bukannya berkurang, jumlaah umat Islam yang mengajukan paspor haji ke kantor imigrasi justru mengalami lonjakan pada 1824. Situasi ini membuat bingung Pemerintah Hindia Belanda karena ditakutkan para haji itu akan menyebarkan pikiran-pikiran baru.
BACA JUGA: Galang Rambu Anarki, Abadi Lewat Lagu Kasih Jangan Kau Pergi
Salah satu yang paling fenomenal adalah Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro, dipelopori para pemuka agama. Perang yang berlangsung selama lima tahun dari 1825-1830 itu bahkan membuat Pemerintah Hindia Belanda bangkrut.
Karena dasar itulah, pemerintah Belanda melabeli setiap Muslim yang baru ibadah haji dengan gelar "haji". Mereka akan diawasi pergerakannya.
BACA JUGA: Humor Santri: Saking Saktinya, Pendekar Madura Sunat "Burung" Seekor Nyamuk