Karim Benzema dan Asal Usul Gelar "Wak Haji" di Indonesia
KURUSETRA -- Karim Benzema menjadi sorotan usai mencetak hattrick ke gawang Chelsea di Liga Champions. Netizen Indonesia pun ramai-ramai mencicit kata "Wak Haji" sebagai gelar penghormatan untuk Benzema yang memang seorang Muslim dan sudah melaksanakan umroh alias haji kecil. Padahal, gelar haji hanya ditemukan di Indonesia yang dimulai di era penjajahan Belanda.
Tambahan titel Haji memang mengiurkan. Tidak hanya mendongkrak status sosial, titel Haji juga disebut sebagai jaminan kesolehan seseorang. Tak heran jika di dunia politik, banyak politikus yang menyematkan gelar "Haji" di depan namanya ketika sedang berkampanye atau berpidato, Haji Giring Ganesha, Ketua Umum PSI salah satunya.
BACA JUGA: Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon
Namun sebenarnya gelar haji justru dibuat Belanda untuk melabeli umat Islam yang pulang dari Tanah Suci. Para Pak Haji dan Bu Haji di era itu bisanya tidak hanya membawa misi menyebarkan dakwah setelah mendapatkan banyak ilmu di Tanah Suci, tapi juga punya misi perjuangan melawan penjajah.
Semula, para pegawai kongsi dagang Belanda, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) tidak melihat ibadah haji dari sudut pandang politik, melainkan dari perdagangan yang membawa keuntungan. Sebab, para pegawai VOC menyediakan kapal-kapal untuk perjalanan ke Saudi.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pendeta Baptis Mobil Kiai, Dibalas Kiai Sunat Motor Pendeta