Home > Sejarah

Kisah Pak AR Ketua Muhammadiyah yang Dijebak Pimpin Yasinan Malam Jumat

Pak AR dipaksa memimpin pengajian malam Jumat.

Pak AR mengajar warga mengaji Yasinan model Muhammadiyah.
Pak AR mengajar warga mengaji Yasinan model Muhammadiyah.

Pak AR Dikira Wahabi

Merasa mendapat jawaban salam secara lengkap, Pak AR menghentikan langkahnya. Dia lalu menjabat tangan ulama itu sambil tersenyum pula hingga terjadi percakapan.

”Apa guru orang Muhammadiyah (di Ulak Paceh, Pak AR biasa dipanggil dengan sebutan guru)?” tanya ulama tersebut.

“Ya, saya orang Muhammadiyah yang pernah belajar di Darul Ulum Muhammadiyah Yogyakarta,” jawab Pak AR.

.

“Jadi guru benar-benar orang Muhammadiyah?” desak ulama.

“Ya, saya orang Muhammadiyah.”

BACA JUGA: Cak Nun: Muhammadiyah dan NU tak Ada Bedanya, Kita Sebagai Manusia Jangan Merasa Paling Benar

“Lha, kok baik?" balas Ulama keheranan.

“Siapa bilang orang Muhammadiyah tidak baik?” Pak AR tersenyum.

“Ya, kata orang-orang, Muhammadiyah itu Wahabi, suka mengubah agama dan mengafirkan orang lain,” ucap ulama tersebut.

BACA JUGA: Cak Nun Sebut di Muhammadiyah Hukum Rokok Terbelah Jadi Dua Mazhab

“Itu kan kata orang-orang. Tapi Angku kan sudah melihat sendiri saya ini orang Muhammadiyah, bukan hanya kata orang-orang,” kata Pak AR bercanda.

“Kalau begitu, besok malam Jum’at, guru saya undang Yasinan. Bagaimana?” pinta ulama.

“Baik, Insya Allah,” Pak AR menyanggupi walau beliau sedikit bingung karena merasa tak pernah diajari Yasinan.

Pak AR lalu datang ke pengajian Yasinan...

× Image