Home > Hikmah

Alasan Orang Muhammadiyah tak Baca Doa Qunut, tidak Ikut Tahlilan, dan Disebut Anti Ziarah Kubur

Muhammadiyah lahir sebagai gerakan pembaruan dan pemurnian tauhid umat Islam.

Ziarah Kubur. Orang Muhammadiyah disebut anti-ziarah kubur.

Ziarah Tergantung Niat

Jika ziarah itu diperbolehkan, maka berlakulah kaidah umum yang disampaikan Nabi Muhammad Rasulullah SAW dalam sabdanya, “inamal a’malu binniyyat (bahwa sesungguhnya segala amal itu tergantung niatnya)". “Maka, jika niat berziarah itu untuk mengingat mati, tentu saja baik. Tetapi, jika niatnya adalah meminta-minta kepada mayat yang ada di kuburan itu, tentu menyebabkan kemusyrikan,” jelas Syafiq.

Pada zaman pertengahan dalam sejarah Islam, Prof Syafiq menjelaskan, banyak orang mengeramatkan kuburan orang suci atau dalam tradisi Islam disebut wali. Mereka berziarah dengan tujuan tertentu, orang sakit minta sembuh, orang miskin minta kaya, dan orang sedih minta bahagia.

BACA JUGA: Kapan Varian Kristen Muhammadiyah (KrisMuh) Lahir?

Para peziarah itu yakin orang yang dikubur itu bisa memberikan pertolongan terhadap hajat mereka. Atau setidak-tidaknya orang yang sudah dikubur mampu menyampaikan permintaan mereka kepada Tuhan.

“Keyakinan itu didasarkan pada anggapan bahwa orang yang diziarahi itu dekat dengan Tuhan sehingga bisa menjadi perantara (wasilah) yang efektif untuk menyampaikan apa yang diminta oleh penziarah,” ucap Syafiq.

BACA JUGA: Perbedaan dan Persamaan Kristen Muhammadiyah (KrisMuha) dengan NU Cabang Kristen

Kuburan pun pada zaman “kegelapan” itu pun menjadi meriah karena keyakinan itu. “Bahkan, menurut Fazlur Rahman, pada abad-abad pertengahan, kuburan lebih meriah daripada masjid. Di sana ada bazar atau pasar malam yang meriah dan orang berdatangan dari tempat yang jauh," kata dia.

Majelis Tarjih Muhammadiyah membolehkan ziarah dengan merujuk kepada hadist Rasulullah SAW, “Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah saw bersabda; Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur ibundanya. Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat.” [HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al-Hakim]

BACA JUGA: Gus Dur Nonton Wayang Ngumpet-Ngumpet karena Takut Diomelin Mbah Hasyim

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir pernah menyatakan ziarah kubur itu sunnah Nabi Muhammad SAW. Tujuannya untuk mendoakan, mengingat mati, dan mengingat akhirat.

Namun Haedar Nashir berpendapat tidak perlu sering-sering ziarah kubur. “Meski sunnah, tidak perlu terlalu sering berziarah kubur. Banyak sunnah Nabi lainnya yang lebih besar yang harus dikerjakan untuk memajukan umat dan bangsa,” ucap Prof Haedar.

BACA JUGA: Hukum, Tata Cara, Larangan, dan Doa Ziarah Kubur: Jangan Sampai Nyekar Jadi Haram

Tonton Video Pilihan

.

BACA JUGA MENARIK LAINNYA:

> Asal Usul Tradisi Tahlilan dan Yasinan di Malam Jumat, Cara Wali Songo Dakwahkan Islam di Tanah Jawa

> Link Download GB WhatsApp, Gratis 30 Fitur Kece, Bebas Iklan, Anti-banned, Gampang Instal di HP

> Apa Itu Kristen Muhammadiyah (KrisMuha)?

> Download Lagu MP3/MP4 Gratis Pakai MP3 Juices, Mudah Unduh Video YouTube, Cepat Save di Smartphone

> Alasan Warga Muhammadiyah Sholat Subuhnya tak Pakai Doa Qunut

> Link Download GB WhatsApp Terbaru Bertebaran, Klik yang Original di Sini, Dijamin Mudah, Cepat, Puas

> Madinah Geger, Muncul Pria Berwajah dengan Usapan Malaikat di Raudah Masjid Nabawi

> Download Minecraft PE 1.19.11 Versi Update, Gratis dan Legal

> Download dan Instal GB WhatsApp (GB WA) dari Chrome: Gratis, Fitur-Fitur Menariknya Bikin Tersenyum

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image