1 November 1922, Kesultanan Ottoman Resmi Dihapus dan Diganti Jadi Republik Turki
Penghancuran Perlahan Ottoman
Kesultanan Ottoman sejatinya masih kuat di era Sultan Abdul Hamid II yang berkuasa pada 31 Agustus 1876. Namun, Sultan Abdul Hamid II diturunkan paksa pada 27 April 1909 oleh gerakan Revolusi Turki Muda yang didukung negara-negara Barat. Di era itu Sultan Abdul Hamid mendapatkan banyak gempuran dari negara-negara Barat, khususnya gerakan zionis yang ingin mencaplok wilayah Palestina.
Sejak turunnya Sultan Abdul Hamid II, sistem kekuasaan Ottoman tidak lagi dipegang penuh oleh sultan. Sejak itu Ottoman menerapkan sistem Monarki Konstitusional dengan ada perwakilan berbagai bangsa di parlemen. Penggantinya Sultan Mehmed V Reshad yang berkuasa berkuasa 27 April 1909 sampai 3 Juli 1918 tidak lagi sebagai seorang kepala pemerintahan secara utuh.
BACA JUGA: Mengapa Pesta Halloween Identik dengan Labu Kuning?
Contohnya adalah saat Kesultanan Ottoman ikut bergabung dengan Blok Sentral yang berisi Jerman, Kekaisaran Austria-Hungaria, dan Bulgaria di Perang Dunia II. Saat itu Blok Sentral yang melawan Blok Sekutu yang terdiri Rusia, Kerajaan Serbia, Prancis, Kerajaan Inggris, Italia, dan Yunani, kalah perang.
Keterlibatan Ottoman di Perang Dunia II sebenarnya bukan kemauan Sultan Mehmeh V, tetapi keputusan tiga serangkai yang kala itu sangat populer, yaitu Mehmed Talaat Pasha (Wazir Agung dan Menteri Dalam Negeri), Ismail Enver Pasha (Menteri Perang), dan Ahmed Djemal Pasha Menteri Angkatan Laut. Ketiganya mengendalikan pemerintahan Ottoman, termasuk keputusan berani untuk ikut terlibat dalam Perang Dunia II.
BACA JUGA: Pejabat Turki Ottoman Nikahi Putri Panglima Perang Pangeran Diponegoro
Menjelang Perang Dunia II berakhir, Mehmed V Reshad wafat dan digantikan Mehmed VI. Kekalahan perang itu membuat kekuasaan Ottoman semakin melemah. Sultan Mehmed VI saat itu pun terpaksa harus menekan Perjanjian Sevres. Sejak wilayah Ottoman semakin kecil.
Wilayah-wilayah Ottoman dicaplok Blok Sekutu dan dibag-bagi. Termasuk kawasan Hijaz dan hingga Palestina yang dirampok Inggris, Prancis, dan Italia. Wilayah Afrika dan Eropa juga hilang dari kontrol Ottoman. Sebagian kawasan Balkan diduduki pasukan Serbia dan Yunani. Yang paling menyakitkan, tiga Pasha yang menjerumuskan Ottoman ke dalam Perang Duni II melarikan diri.
BACA JUGA: 5 Kerajaan Islam Paling Berpengaruh di Dunia, dari Turki Sampai Indonesia
Keputusan Perjanjian Sevres membuat masyarakat di dalam negeri Ottoman tidak puas. Kelompok Nasionalis Turki menolak penyelesaian masalah yang ditandatangani sultan ke-36 Kekhalifahan Utsmaniyah tersebut. Sebagai bentuk perlawanan, berdiri sebuah pemerintahan baru di Ankara, yaitu Majelis Agung Nasional Turki pada 23 April 1920.
Mustafa Kemal Pasha menjalankan negara Republik Turki dengan sistem sekuler dan menghapus semua yang berbau agama Islam... baca di halaman selanjutnya ya...