Home > Budaya

Ruwatan, Tradisi Masyarakat Jawa untuk Bebaskan Manusia dari Dosa

Ruwatan juga digelar untuk menghindari diri agar tidak dimangsa Batara Kala.

Pertunjukan wayang kulit. Foto: Republika.
Pertunjukan wayang kulit. Foto: Republika.

Bukan hanya wayang kulit, juga dalam wayang golek terdapat istilah ngeruwat. Kira-kira menjelang pukul 12 malam, sang dalang akan memberitahukan kepada penonton bahwa Sang Batara Kala, makhluk raksasa penyebar bala, sedikit waktu lagi akan keluar.

Para penonton yang tidak ingin menonton sampai selesai diminta meninggalkan arena pertunjukan secepatnya. Sebab menurut sang dalang dan kepercayaan masyarakat Jawa, mahluk raksasa itu akan memakan otak manusia, biasanya di perempatan jalan. Karena itu, pada masa lalu sering kita jumpai ancak di perempatan jalan, berupa kembang tujuh rupa, air mawar, telur ayam dan lisong sebagai penolak bala.

BACA JUGA: Tradisi Puasa Rebo Wekasan, Adakah Landasan Amalan dalam Islam?

Namun, tidak semua orang percaya akan seruan sang dalang tentang Batara Kala. Sebab tidak sedikit yang sengaja pulang pukul satu dini hari dan tidak ada halangan apa pun. Justru di era sekarang yang paling ditakutkan bukan lagi setan, tetapi pelaku kejahatan yang semakin kejam.

Di kota metropolitan Jakarta ini ternyata masih banyak warga yang percaya pada hal-hal yang bersifat tahayul. Kita masih ingat isu-isu tentang Kolor Ijo yang dikabarkan punya hobi memperkosa cewek untuk meningkatkan ilmu hitamnya.

BACA JUGA: Tradisi Jelang Ramadhan: Dari Ziarah Kubur Sampai Wajib Bawa Makanan ke Calon Mertua

Saat itu, bambu kuning dan daun kelor banyak dicari warga pinggiran Jakarta. Mereka percaya bila bambu kuning dan daun kelor dipasang di depan pintu rumah akan terhindar dari sang Kolor Ijo.

.

TONTON VIDEO FAVORIT:

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image