Calo dan Korupsi Sulit Hilang dari Indonesia karena Sudah Merajalela Sejak Imperium VOC Berkuasa
CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Calo, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah orang yang menjadi perantara untuk menguruskan sesuatu berdasarkan upah. Bagi warga Betawi, calo punya konotasi buruk. Dasar calo lu!, umpatan kekesalan seseorang karena ulah para calo yang sering melakukan pemerasan.
Percaloan di negeri kita sudah berlangsung selama berabad-abad. Bahkan marak terjadi pada masa VOC atau kompeni. Dikisahkan VOC selaku kongsi dagang raksasa yang sempat menguasai dunia perdagangan akhirnya bangkrut di tahun 1799. Salah satu sebabnya adalah karena korupsi yang merajalela yang dilakukan pejabat tingginya sendiri, termasuk gubernur jenderalnya.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Niat Sombong Saat Kampanye, Menteri dari Golkar Dibuat Malu Anak SD
Untuk itu, sebaiknya kita mendatangi bekas markas VOC di Pasar Ikan, Jakarta Utara. Berdiri di bekas menara syahbandar VOC di depan Museum Bahari Pasar Ikan, kita akan melihat ratusan kapal phinisi tengah bersandar di muara Ciliwung di Teluk Jakarta.
Dari tempat inilah, ketika imperium VOC memegang kendali pelabuhan Sunda Kelapa kapal-kapal yang melintasinya harus memberi uang rokok. Di pelabuhan tersebut ada calo-calo yang akan mempermudah kelancaran arus masuk dan keluar bongkar muat.
BACA JUGA: Download GB WhatsApp (GB WA) Terbaru Update September 2022: Anti-banned, Mudah, dan Cepat