Kampung-Kampung Batavia Hilang: Dari Pasar Ikan, Glodok, Sampai Palmerah
Sejak empat abad lalu, di kawasan Pintu Kecil Glodok ini, para tauke sudah sangat berperan dalam hampir semua aspek perdagangan, distribusi, dan pertanian di Batavia. Rumah-rumah tua bergaya Cina masih banyak terdapat di sini. Sayangnya, rumah-rumah yang dilindungi keberadaannya sebagai cagar sejarah, ketika terjadi kerusuhan Mei 1998, banyak yang dibakar dan dirusak.
Waktu itu, Belanda banyak membangun pos jaga di Batavia. Di antaranya di gedung BTN Harmoni. Ketika pos jaga ini didirikan banyak monyet. Maka muncullah nama Jaga Monyet. Sekarang jadi Jl Suryopranoto.
BACA JUGA: Download WhatsApp GB (WA GB) Versi Terbaru Update September 2022: Gratis, Cepat, Mudah, dan Aman
Pada pendudukan Jepang di Jaga Monyet terdapat markas Pembela Tanah Air (Peta). Ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI, pasukan ini turut mengawal. Mereka berbaris menuju Jl Pegangsaan Timur, rumah kediaman Bung Karno yang jaraknya sekitar 5 km.
Jalan Budikemulian, yang bagian mukanya diapit gedung BI dan gedung pencakar langit Postel dekat Monas, dulu bernama Gang Scoot. Bersama dengan Koningsplein (Medan Merdeka), Parapatan, dan Tamarindelaan (Asem Lama – Jl Wahid Hasyim), dan Kebon Sirih merupakan daerah elite Eropa, sebelum dibangun Menteng pada 1920.
BACA JUGA: Saat Iwan Fals Kritik Pemerintah Lewat Lirik Lagu BBM Naik Tinggi, Susu Tak Terbeli