Home > Budaya

Gunung Krakatau Meletus 139 Tahun Lalu Sudah Diramalkan Ronggowarsito

Ronggowarsito juga meramal pulau Jawa akan terbelah.
Gunung Krakatau purba. Ramalan Ronggowarsito Meletusnya Gunung Krakatau dan Terbelahnya Pulau Jawa Terbukti 26 Agustus 1883. Foto: IST
Gunung Krakatau purba. Ramalan Ronggowarsito Meletusnya Gunung Krakatau dan Terbelahnya Pulau Jawa Terbukti 26 Agustus 1883. Foto: IST

KURUSETRA -- Letusan gunung terbesar sejagat raya terjadi pada 26 Agustus 1883 saat Gunung Karakatu erupsi. Ribuan nyawa melayang karena erupsi gunung yang karena kekuatan suara ledaknya terdengar hingga radius hampir 5.000 kilometer.

Ledakan terbesar terjadi pada 27 Agustus. Awan abu yang dilaporkan mencapai ketinggian 80 kilometer dan ledakannya terdengar hingga Australia dan tsunami setinggi lebih dari 30 meter mengikuti ledakan akibat runtuhnya kaldera. Dalam catatan Britannica.com, sekitar 36.000 orang meninggal dunia di pantai Jawa dan Sumatra.

BACA JUGA: Orang Betawi Condet Makin Tergencet

Gunung yang terletak di antara Pulau Sumatera dan Jawa ini memuntahkan 13 kubik mil isi perut bumi. Sepertiga bagian jatuh di sekitarnya, lainnya dalam radius 32 kilometer. Bahkan karna ledakannya menyebabkan perubahan cuaca di beberapa tempat di dunia. Hal ini disebabkan sebanyak empat kubik mil mengelilingi bumi di lapisan atmosfer sampai beberapa tahun berikutnya.

Berdasarkan Data Dasar Gunung Api di Indonesia hasil rangkuman dari Departemen Pertambangan dan Energi, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, dan Direktorat Vulkanologi, Krakatau saat itu melepaskan energi satu juta kali lebih besar dari pada bom hidrogen.

BACA JUGA: Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan

Dahsyatnya kekuatan ini menimbulkan tsunami yang diperkirakan mencapai lebih dari 36 meter dan menelan korban sebanyak 36.000 jiwa. Pada pukul 10.20, letusan Gunung Krakatau keluar dan diperkirakan setara dengan 150 megaton TNT. Ledakan itu pun menenggelamkan dua pulau yaitu Pulau Danan dan Pulau Perbuwatan, dan menyebabkan tsunami hingga ketinggian 40 meter. Suara letusan Krakatau bahkan terdengar hingga Singapura, Australia dan Srilanka selama kurun waktu 40 jam.

Bicara Gunung Krakatau, ada sebuah ramalan yang melegenda dari seorag pujangga Jawa bernama Ronggowarsito. dalam kitab raja Purwa, pujangga Kerajaan Surakarta itu meramalkan akan bencana besar dari letusan sebuah gunung pada tahun Saka 338 (416 Masehi). Gunung yang ditulis sebagai "gunung kapi" itu diyakini sebagai Gunung Krakatau, gunung yang letusannya pada 27 Agustus 1883 sempat membuat dunia gelap gulita.

BACA JUGA: Gus Dur Kiai NU yang Tergila-gila Wayang, Muhadjir Effendy Santri Muhammadiyah Keturunan Dalang

Kitab yang salinannya tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta itu diterbitkan 14 tahun sebelum Krakatau meletus dahsyat. Apalagi Ronggowarsito kembali menerbitkan lagi pada tahun 1885 atau 2 tahun setelah Krakatau meletus dan semakin menguatkan bahwa gunung Kapi yang dimaksud adalah Krakatau.

Kitab yang salinannya tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta itu diterbitkan 14 tahun sebelum Krakatau meletus dahsyat. Apalagi Ronggowarsito kembali menerbitkan lagi pada tahun 1885 atau 2 tahun setelah Krakatau meletus dan semakin menguatkan bahwa gunung Kapi yang dimaksud adalah Krakatau.

BACA JUGA: Logo Halal Gunungan Wayang, Muncul Logo Halal Seperti Lambang Rumah Makan Nasi Padang

“ di tahun Saka 338 (416 Masehi) sebuah bunyi menggelegar terdengar dari gunung Batuwara yang dijawab dengan suara serupa yang datang dari gunung Kapi yang terletak di sebelah barat Banten modern”.

Letusan itu membuat ribuan orang meninggal... baca di halaman selanjutnya...

× Image