Preman-Preman dan Bandar Narkoba Kelas Teri Ditangkap, Kok Bandar Utama tak Tersentuh?
CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Pada 2009, Kapolri Jenderal Pol Sutarto melakukan gebrakan beberapa hari setelah dilantik yakni membuat kontrak kerja dengan para Kapolda dan jajaran kepolisian bawahannya untuk memberantas judi dan narkoba. Sampai kini ‘genderang perang’ itu terus ditabuh.
Di Jakarta operasi dilakukan terhadap diskotik dan tempat hiburan malam. Sejumlah artis yang ikut terjaring diharuskan tes urine. Dalam memberantas penjudian cukup banyak yang telah terjaring pihak kepolisian. Meskipun banyak pertanyaan, kok bandar utamanya masih belum tersentuh?
BACA JUGA: Pesulap Merah Bongkar Trik Dukun Palsu, Teringat Humor Gus Dur Soal "Jimat" Penumpang Pesawat
Namun, perang terhadap segala bentuk kejahatan masih belum berakhir. Kapolri Sutarto pun mengeluarkan perintah terhadap seluruh jajarannya, ”Berantas premanisme”.
Seperti juga kontrak kerja, perintah ini pun ditindaklanjuti jajarannya. Karena itu ramailah berita tentang penangkapan para preman.
BACA JUGA: Pangeran Alibasah dari Cirebon Kobarkan Perang Lawan Tuan Tanah Zalim di Tambun Hingga Citayam
Meskipun masih ada yang menilai kok yang ditangkap kelas teri saja, rupanya masih banyak preman yang belum jera. Buktinya berita-berita perampokan, perkosaan, dan pemerasan masih banyak terjadi.
Sayangnya preman-preman masih merajalela... baca di halaman selanjutnya...