29 Juli, Hari Harimau Sedunia: Dari 9 Subspesies, 6 Subspesies Kritis, 3 Subspesies Sudah Punah
Pada tahun 1758, Carl Linnaeus mendeskripsikan harimau dalam karyannya Systema Naturae dan memberinya nama ilmiah Felis tigris. Pada tahun 1929, seorang ahli taksonomi Inggris Reginald Innes Pocock, menempatkan spesies ini di bawah genus Panthera dengan nama ilmiah Panthera tigris.
Ada sembilan subspesies harimau dalam genus Panthera. Enam di antaranya masih hidup sampai sekarang. Tiga subspesies harimau selebihnya telah dianggap punah secara resmi. Subspesies yang masih hidup pertama harimau indocina (Panthera tigris corbetti) yang terdapat di kawasan hutan hujan dan padang rumput Malaysia, Kamboja, Republik Rakyat Tiongkok, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
kedua harimau benggala (Panthera tigris tigris) - terdapat di kawasan hutan hujan dan padang rumput Bangladesh, Bhutan, Republik Rakyat Tiongkok, India, dan Nepal. Ketiga harimau tiongkok selatan (Panthera tigris amoyensis) - habitat di kawasan hutan hujan dan padang rumput tengah dan barat Republik Rakyat Tiongkok. Keempat harimau siberia (Panthera tigris altaica) - atau juga dikenal sebagai harimau amur, ussuri, harimau timur laut cina, atau harimau manchuria. Harimau siberia berhabitat di kawasan hutan hujan dan padang rumput Republik Rakyat Tiongkok, Korea Utara, dan Asia Tengah di Russia. Kelima harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) - habitat hanya di kepulauan Sumatra, dan keenam harimau malaya (Panthera tigris jacksoni) - habitat hanya di Semenanjung Malaysia.
Sementara subspesies harimau yang punah adalah harimau kaspia (Panthera tigris virgata) - yang telah punah sekitar 1950an. Harimau Caspian ini pernah berkeliaran di kawasan hutan hujan dan padang rumput Afganistan, Iran, Mongolia, Turki, dan kawasan Asia tengah Rusia, dan harimau jawa (Panthera tigris sondaica) - yang telah punah sekitar 1972. Harimau jawa pernah berkeliaran di kawasan hutan hujan pulau Jawa, Indonesia. Terakhir adalah harimau bali (Panthera tigris balica) - yang telah punah sekitar 1937. Harimau bali pernah berkeliaran di kawasan hutan hujan kepulauan Bali, Indonesia.
Harimau dikenal sebagai kucing terbesar, harimau berukuran seperti singa tetapi sedikit lebih berat. Beda subspesies harimau memiliki karakteristik yang berbeda juga, pada umumnya harimau jantan memiliki berat antara 180 dan 320 kg dan betina berbobot antara 120 dan 180 kg. Panjang jantan antara 2,6 dan 3,3 meter, sedangkan betina antara 2,3 dan 2,75 meter. Di antara subspesies yang masih hidup, harimau sumatra adalah yang paling kecil dan harimau siberia yang paling besar.
Loreng pada kebanyakan harimau bervariasi dari coklat ke hitam. Bentuk dan kepadatan lorengnya berbeda-beda subspesies satu dengan yang lain, tetapi hampir semua harimau memiliki lebih dari 100 loreng. Harimau jawa yang sekarang sudah punah kemungkinan memiliki loreng yang lebih banyak lagi.
Pola loreng unik setiap harimau, dan dapat digunakan untuk membedakan satu sama lain, mirip dengan fungsi sidik jari yang digunakan untuk mengindentifikasi orang. Ini bukan, bagaimanapun juga, metode pengidentifikasian yang disarankan, terkait kesulitan untuk merekam pola loreng pada harimau liar. Sepertinya fungsi loreng adalah untuk kamuflase, untuk menyembunyikan mereka dari mangsanya.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.