Kisah 300 Tahun Makam Keramat Pangeran Jayakarta Disembunyikan di Jatinegara Kaum
Ketika VOC menaklukkan Jayakarta, daerah ini masih berada di bawah kekuasaan Banten. Karena itu hubungannya dengan Banten tidak pernah putus. Apalagi dengan kedatangan dua putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, masing-masing Pangeran Sageri dan Pangeran Sake pada 1640. Keduanya di samping panglima perang, juga merupakan juru dakwah yang handal.
Pangeran Sageri jadi da’i yang beken di sekitar Jatinegara Kaum hingga Bekasi, dan Pangeran Puger di Jawa Barat. Di tempatnya yang baru ini, Pangeran Ahmad Jakatra menyampaikan wasiat kepada anak keturunannya.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Dibentak Istri Ajudan, Presiden Gus Dur tak Marah Malah Bilang Gitu Aja Kok Repot
Mereka dilarang memberitahukan letak makamnya. Hingga makam pangeran dan keluarganya yang terletak di samping kompleks masjid baru diketahui 1956. Mereka juga diminta untuk berbahasa Sunda dalam pergaulan sehari-hari.
Yang hingga kini masih dipatuhi para orang tua, sementara generasi mudanya tidak bisa berbahasa Sunda. Ini dimaksudkan oleh pangeran untuk merahasiakan identitas mereka, mengingat Belanda selalu mengejar-ngejarnya.
Sedangkan perempuan tidak boleh kawin dengan orang luar, untuk memelihara keturunan. Bila mereka kawin dengan orang luar, maka anak mereka tidak berhak lagi memakai gelar raden.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Marbot Adzan Subuh Jam 9 Pagi, Soalnya Adzan Jam 5 Gak Ada yang ke Masjid