Sejarah SCBD: Dari Peternakan Sapi, Kawasan Perkantoran Elite, Kini Jadi Citayam Fashion Week
Stasiun Sudirman menjadi tempat pemberhentian sempurna bagi para karyawan yang bekerja di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Thamrin, dan Setiabudi. Namun, jalan Sudirman baru ada setelah Bung Karno membangunnya awal 1960-an, saat menghadapi Asian Games 1963, sedangkan Dukuh Atas sudah berusia ratusan tahun.
Berawal dari Kampung Dukuh. Karena letaknya di bagian atas dinamakan Dukuh Atas. Di dekatnya terdapat Kampung Dukuh Bawah, di sebelah timur SMU 3 Setiabudi. Karena terletak di bagian bawah, kampung yang berbatasan dengan Jl Halimau dan Jl Kawin itu dinamakan Dukuh Bawah.
BACA JUGA: MP3 Juice, Download Video YouTube Jadi MP3 (Lagu) Mudah dan Aman: Cukup Ketik Judul
Almarhum Alwi Shahab, sejarawan Jakarta bercerita, di masa Gubernur Ali Sadikin, ketika steambath (panti pijat) dan klub malam banyak berdiri di Jalan Blora, tukang sate dipindahkan ke Jalan Kendal, bersebelahan dengan Blora. Para tukang sate, sop dan gorengan itu awalnya berdagang di pasar Tanah Abang.
"Di antara pedagang sate terkenal adalah Mat (Muhammad) Kumis. Kini, banyak pedagang sate, sop kaki, dan soto yang menambahkan nama Kumis di belakang namanya. Yang pasti, tidak semua pedagang sate berkumis," kata Abah Alwi.
BACA JUGA: Pasar Kambing di Tanah Abang Sudah Ada Sejak Zaman Si Pitung