Lima Teladan yang Perlu Diikuti dari Perjuangan Bung Karno
Keempat, Bung Karno juga sosok yang mampu mengintegrasikan keagamaan, keislaman dan kebangsaan. Ketika piagam Jakarta kemudian kompromi, lalu lahir kesepakatan yang menjadi dasar konstitusi 18 Agustus 1945 tentang Pancasila dalam sila ketuhanan yang maha esa adalah bukti dari Bung Karno yang selalu mencari titik temu tentang agama, dan keislaman keindonesiaan.
“Dan waktu mengeluarkan dekrit 5 juli 1959 disebutkan piagam Jakarta adalah menjiwai UUD 1945, Bung Karno telah memberi teladan bahwa agama dan islam bukanlah lawan dari keindonesiaan dan kebangsaan tetapi satu senyawa untuk Indonesia,” tutur Haedar.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pria Jepang Protes Ongkos Taksi di Indonesia Mahal, Ternyata Argonya Buatan Jepang
Kelima, dari Bung Karno kita belajar tentang kenegarawanan. Jiwa negarawan Bung Karno melintas batas dan melapaui segalanya. Beliau mengutamakan dan mementingkan kebangsaan daripada kepentingan individu dan kelompoknya.
“Bung Karno berdialog dengan siapa jasa, dan tetap menjalin hubungan hatta dengan mereka yang berpandangan politik yang bertentangan. Beliau menjadi sosok saat krisis yang mampu menempatakan kepentingan rakyat, kepentingan bangsa di atas segalanya,” ujar Haedar.