Asal Usul Guling, Tercipta untuk Melampiaskan Hasrat Orang Belanda yang Kesepian
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Istri Belanda. Istilah ini populer bagi rakyat Indonesia yang sudah sepuh. Sebab, guling tercipta sebagai teman tidur para pria Belanda yang datang ke Indonesia tanpa ditemani istri atau pasangan. Sehingga saban malam mereka harus melampiaskan hasrat dan membunuh kesepian dengan cara memeluk sesuatu. Terciptalah guling sebagai "istri belanda".
Guling saat ini memang menjadi benda yang lumrah dimiliki semua kalangan, mulai dari yang berbahan kapuk, busa, sampai bulu angsa. Namun, tidak semua orang di abad 18 dan 19, memiliki guling. Barang ini hanya dimiliki kaum bangsawan, baik dari bangsa Eropa, atau pun pribumi.
BACA JUGA: Jakarta Surga Seks: Bisnis Seks dan Miras Berkedok Karaoke, Diskotik, Hingga Pijat Rileksasi
Mendaras sejarah guling, mari kita mundur ke periode 300 tahun ke belakang, saat Indonesia masih berjuang mengusir para bangsa kulit putih yang menjajah negeri tercinta kita ini. Saat itu orang-orang Belanda datang ke negeri koloni tanpa didampingi kekasih atau istri.
Mereka yang tiba di Indonesia untuk urusan pekerjaan di berbagai sektor; pemerintahan, pelabuhan, sampai serdadu berpangkat rendah, merasa kesepian lantaran bertahun-tahun merantau di tanah jajahan. Untuk membunuh rasa kesepian di Indonesia itu, mereka yang memiliki harta akan mendatangkan istri atau kekasihnya dari Belanda atau negara Eropa lainnya. Persoalannya, ongkos mendatangkan istri, kekasih, atau perempuan dari Belanda sangatlah mahal.
BACA JUGA: MP3 Juice, Cepat dan Gratis Download dan Ubah Video YouTube Jadi MP3 (Lagu)
Guling dimanfaatkan sebagian orang Belanda untuk melepaskan kerinduan... baca di halaman selanjutnya..