Home > Budaya

Anak Perawan di Sarang Penyamun, Novel Cinta yang Bikin Orde Lama Kebakaran Jenggot

Novel ini diangkat ke dalam film yang diboikot golongan kiri karena penulisnya Sutan Takdir Alisjahbana menentang Soekarno.

Dimulai dari Cerbung
Menukil dari ensiklopedia.kemdikbud.go.id Anak Perawan di Sarang Penjamun pertama kali muncul sebagai cerita bersambung dalam majalah Penindjauan, tahun 1932. Delapan tahun kemudian, yakni tahun 1940, novel ini terbit pertama kali dalam bentuk buku oleh Balai Pustaka, Jakarta.

Cetakan kedua tahun 1957 dan cetakan ketiga tahun 1963 diterbitkan oleh Pustaka Rakyat. Tahun 1964, novel ini diterbitkan dalam edisi bahasa Melayu di Malaysia setelah setahun sebelumnya (tahun 1962) diangkat ke layar lebar oleh Usmar Ismail sebagai sutradara.

BACA JUGA: SssTiktok, Download Video TikTok tanpa Watermark, Cepat, Aman, dan Gratis

Pada 1977 cetakan kelima novel ini diterbitkan oleh Dian Rakyat dan hingga tahun 1992 telah mengalami cetak ulang kesebelas. Tahun 2008, Dian Rakyat kembali menerbitkan ulang novel ini.

Novel ini mengisahkan perjalanan hidup seorang gadis bernama Sayu yang menjadi korban perampokan dan penculikan di tengah-tengah kelompok penyamun. Dalam novel tersebut dikisahkan pertemuan Sayudengan Medasing, seorang pemimpin penyamun.

BACA JUGA: Humor Betawi: Kontraktor Ajak Pejabat Korupsi Proyek Perbaikan Pagar Istana, Tenang Kita Bagi Dua

Pertemuan itu berawal ketika keluarga perawan itu dirampok oleh Medasing dan Medasing menculik Sayu. Pada suatu peristiwa Medasing mengalami luka berat dalam sebuah tindak perampokan.

Dalam keadaan luka parah itu, Medasing dirawat oleh Sayu hingga sembuh. Berkat sikap manusiawi anak gadis itu, sang penyamun akhirnya menginsafi dosa yang diperbuatnya. Pada akhirnya, sang gadis dengan sang penyamun saling jatuh cinta dan membina rumah tangga bahagia.

BACA JUGA: Pesawat Berisi 182 Jamaah Haji Indonesia Meledak Menabrak Bukit Nabi Adam di Srilangka

× Image