Home > Sejarah

Panglima Perang Pangeran Diponegoro, Sentot Alibasyah Nikahkan Putrinya dengan Sayyid Turki Ottoman

Konsul Turki Ottoman, Sayyid Abdul Azil yang menikahi putri Pangeran Sentot, menjadi tempat mengadu umat Islam di Hindia Belanda.
Pangeran Sentot Alibasyah. Putri Sentot Alibasyah menikah dengan pejabat konsulat Turki Ottoman di Batavia. Foto: IST.
Pangeran Sentot Alibasyah. Putri Sentot Alibasyah menikah dengan pejabat konsulat Turki Ottoman di Batavia. Foto: IST.

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Konsul Turki Sayyid Abdul Azis Al Musawi saat Turki masih berupa Kesultanan Ottoman pernah menempati sebuah gedung yang saat ini berusia lebih dari satu abad. Gedung yang kini menjadi Museum Tekstil tersebut hingga tahun 1950-an memiliki tanah luas di bagian belakangnya.

Konsulat Turki ini menjadi salah satu tempat mengadu bagi orang Indonesia dalam menghadapi kekejaman penjajahan Belanda. Sayyid Abdul Azis Al Musawi menikah dengan Siti Rohani yang merupakan putri pejuang kemerdekaan Pangeran Sentot Alibasyah yang menjadi anak angkat Sultan Bengkulu terakhir. Pasangan ini dikaruniai seorang putri bernama Syarifah Mariam yang kemudian menikah dengan Sayyid Abdullah bin Alwi Alatas.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Setelah Bubarkan Seminar, Dua Polisi Cegat Gus Dur di Jalan, Ternyata Mau Cium Tangan

Setelah Konsul Turki ini meninggal (1885) rumah tersebut berikut dua buah rumah yang berada di kiri kanannya, masing-masing Jl Petamburan (Jl Karel Satsuit Tubun No 2 dan No 6) dibeli menantunya, Sayyid Abdullah. Ia kemudian merenovasinya sebagaimana bentuknya sekarang ini.

Menurut Abdullah bin Abbas Alatas, saat kakeknya, Sayyid Alwi Alatas, menempati rumah barunya itu semangat gerakan Pan Islam tengah berkobar di Jakarta. Bahkan, ia sendiri merupakan salah satu tokoh dari gerakan yang sangat ditentang Belanda ini.

BACA JUGA: Siapa Nupur Sharma, Politikus India yang Menghina Islam dan Nabi Muhammad

Abdullah juga seorang kawan dari Shaikh Mohamad Abduh, murid Sayid Jamaluddin Al-Afghani, pencetus Pan Islam. Kawan dekat lainnya di luar negeri adalah Shaikh Yusuf an-Nabhani, mufti Lebanon.

Untuk itu Sayyid beberapa kali mengunjungi Mesir dan Timur Tengah. Begitu bergairahnya ia membantu gerakan Pan Islam hingga ia mengirimkan empat orang putranya ke sekolah tinggi Turki yang ketika itu masih berbentuk khalifah dan menjadi salah satu pusat gerakan ini.

BACA JUGA: MP3 Juice, Cara Mudah Serta Cepat Download dan Convert Video Youtube ke MP3

× Image