Home > Sejarah

Jenderal Soedirman: Sungguh Berat Jadi Kader Muhammadiyah, Ragu dan Bimbang Lebih Baik Pulang

Panglima Besar Soedirman adalah anak kandung Muhammadiyah.

Pada agresi militer Belanda kedua yang terjadi pada 1948-1949 misalnya. Panglima Besar yang sedang sakit tidak gentar memberikan perlawanan. Ia memilih keluar masuk hutan bergeriliya ketimbang harus bertahan di ibu kota Yogyakarta seperti sejumlah tokoh politik.

Pasukan gerilya pimpinan Soedirman juga terlibat dalam momen Serangan Umum 1 Maret 1949. Hingga Soedirman pun akhirnya menyerah karena kesehatan. Tubuhnya tidak lagi kuat menahan sakit paru-paru. Jenderal Besar itu wafat pada 29 Januari 1950 di usianya yang masih muda, yakni 34 tahun.

BACA JUGA: Muhammadiyah Memang tidak Tahlilan, Tapi tak Melarang Membaca Tahlil

Paku Alam VIII dan Buya Hamka mengatakan bahwa bangsa Indonesia merasa kehilangan atas “kepulangan” Soedirman. Atas dedikasi dan perjuangannya melawan penjajah, namanya dikenang oleh bangsa Indonesia. Ia banyak menerima tanda kehormatan, mulai Bintang Mahaputra Pratama, Bintang Sakti, Bintang republik Indonesia Adipradana, dan sebagainya.

Ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Nomor 314 Tahun 1964. Nama besar Soedirman pun banyak digunakan menjadi nama sejumlah museum, jalan, universitas, hingga monumen.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image