Home > Sejarah

Bogem Mentah Ali Sadikin untuk Sopir Bus Kota yang Ugal-ugalan

Ali Sadikin sangat marah terhadap para pengendara terutama sopir bus kota yang tidak lagi mengenal sopan santun serta rasa kasihan.

Ketika Bang Ali mulai jadi gubernur lebih 30 tahun lalu penduduk Jakarta mungkin tidak sampai separuh dari sekarang. Rupanya ucapan Bung Karno memerlukan gubernur yang berani untuk Jakarta, terbukti kebenarannya.

Seperti dalam masalah lalu lintas, dia sangat marah terhadap para pengendara terutama sopir bus kota yang tidak lagi mengenal sopan santun serta rasa kasihan. Padahal kala itu, jumlah mobil apalagi motor paling banyak 1/3 dari sekarang.

BACA JUGA: Muhammadiyah Memang tidak Tahlilan, Tapi tak Melarang Membaca Tahlil

Gubernur yang suka ‘memaki’ dengan kata-kata ‘goblok’ dan ‘sontoloyo’ ini, dikabarkan pernah mengejar sopir ugal-ugalan dan kadang-kadang tangannya langsung ‘melayang’.

Melihat jalan yang tidak seimbang dengan kendaraan bermotor, Bang Ali tidak segan-segan melakukan pelebaran jalan yang lebih dikenal dengan nama ‘penggusuran’. Ketika menetapkan satu kawasan di Tebet sebagai ‘daerah jalur penghijauan’, rupanya di antara yang melanggar termasuk putra seorang Menteri. Dia pun terkena penggusuran tanpa pandang bulu.

× Image