Bogem Mentah Ali Sadikin untuk Sopir Bus Kota yang Ugal-ugalan
CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Sebelum Ali Sadikin dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta, ada empat nama yang diajukan kepada Presiden Soekarno. Semua nama itu ditolak Bung Karno, sambil berkata: ”Jakarta membutuhkan seorang yang keras kepala. Orang yang berani.”
Wakil PM Leimena yang ikut pembicaraan soal gubernur, nyeletuk: ”Oh, kalau begitu Bung membutuhkan orang seperti Ali Sadikin.” Bung Karno kontan setuju: ”Panggil dia besok,” ujarnya. Bang Ali pun dilantik oleh Bung Karno 28 April 1966.
BACA JUGA: Ali Sadikin Marah Lihat Orang Buang Sampah dari Jendela Mobil Sedan: Biadab
Hanya beberapa hari setelah dilantik, selama dua hari Bang Ali keliling kota naik bus kota. ”Saya ikut berdesak-desakan dengan penumpang. Saya mengadakan tanya jawab dengan mereka. Saya jadi tahu apa yang mereka perlukan.”
Sebagai realisasi turbanya itu, dia kemudian berhasil menambah ratusan bus kota. Mendirikan terminal di Lapangan Banteng, Blok M, Cililitan, Pulogadung, Grogol dan banyak sekali shelter pemberhentian bus di hampir seantero Ibu Kota.
BACA JUGA: Jaringan Yahudi Internasional Bangun Rumah Setan di Indonesia