Home > Hikmah

Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Gaib

Hal pertama dalam sholat gaib adalah mengikhlaskan niat semata-mata mencari ridho Allah swt
Emmeril Kahn Mumtadz atau biasa dipanggil Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Emmeril Kahn Mumtadz atau biasa dipanggil Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... MUI Jawa Barat mengajak umat Islam melaksanakan sholat gaib untuk Emmeril Kahn Mumtadz atau biasa dipanggil Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Tata cara atau rukun sholat gaib sama dengan sholat jenazah.

Berdasarkan petunjuk-petunjuk Rasulullah saw, Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah di dalam Kitab Himpunan Putusan Tarjih menjelaskan tata cara shalat jenazah. Sebagai berikut:

1. Mengikhlaskan niat semata-mata mencari ridho Allah swt. Hal ini didasarkan kepada sabda Rasulullah saw:

” إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى – رواه البخاري

“Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; )HR Bukhari).

2. Lebih utama dilakukan dengan berjamaah dan makmum hendaklah dibagi menjadi tiga baris.

عَنْ مَالِكِ بْنِ هُبَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يَمُوتُ ، فَيُصَلِّي عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يَبَلَغُوا أَنْ يَكُونُوا ثَلاَثَ صُفُوفٍ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ. قَالَ فَكَانَ مَالِكُ بْنُ هُبَيْرَةَ يَتَحَرَّى إِذَا قَلَّ أَهْلُ جَنَازَةٍ أَنْ يَجْعَلَهُمْ ثَلَاثَةَ صُفُوفٍ – رواه أحمد

Dari Malik bin Hubarah berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Tidaklah seorang mukmin yang meninggal lalu ada sekelompok orang yang menshalatinya sampai tiga shaf kecuali pasti dia diampuni.” (Martsad bin Abdullah Al Yazani Radliyallahu’aanhu) berkata; jika keluarga jenazah sedikit, Malik bin Hubarah tetap menjaga agar bisa dijadikan tiga shaf. (HR Ahmad)

× Image