Home > Sejarah

Titik Nol Kilometer Batavia di Bawah 'Menara Pisa'

Menara Miring Pasar Ikan dibangun pada 1839 dan pernah berfungsi sebagai pengawasan keluar masuknya barang-barang dari pelabuhan Sunda Kelapa.

Kurang lebih 30 meter ke arah Selatan menara ada sebuah jembatan gantung, yang –sejak dibangun VOS pada abad ke-17– sudah berkali-kali ganti nama. Ketika Ratu Yuliana dan Pangeran Bernard menikah, nama kedua pasangan ini diabadikan nama jembatan tersebut. Bagi warga setempat jembatan ini lebih dikenal sebagai ‘jembatan pasar ayam’.

Dinamakan demikian karena tempat ini dulu menjadi pangkalan WTS. Dulu, jembatan dibangun untuk menghubungkan benteng Belanda dan Inggris yang dibatasi oleh kali Ciliwung.

BACA JUGA: MP3 Juice Tawarkan Kemudahan Download Lagu, Begini Caranya

Jembatan ini dibuat menggantung agar dapat diangkat untuk memungkinkan lalu lintas perahu dari arah Selatan. Dan jung-jung Cina yang masuk dari Teluk Jakarta. Kini namanya Jembatan Kota Intan. Mengacu pada nama benteng VOC yang tiap bastionnya memakai nama permata (safir, intan, mirah dan mutiara).

Dari kota Intan, yang kini menjadi terminal bus dan mikrolet di Jakarta Kota, sedikit berbelok ke arah kanan terdapat kelurahan Roa (Rue) Malaka. Tempat orang-orang Portugis dari Malaka saat kawasan di Malaysia itu ditaklukkan Belanda pertengahan abad ke-17.

BACA JUGA: SssTiktok, Aplikasi Download Video TikTok tanpa Watermark, Begini Cara Menggunakannya

Di kelurahan ini juga terdapat Kampung Tiang Bendera, yang juga menjadi salah satu nama jalan di Jakarta Kota ini. Menurut riwayat, penamaan diambil dari adanya Kapiten Cina yang tinggal di sini.

Di kediamannya itu ia memasang bendera tiap tanggal 1 sampai 10 setiap awal bulan. Ini merupakan pertanda bahwa dalam waktu 10 hari itu, kewajiban para penduduk Cina untuk membayar pajak kepala yang disebut hoofdgeld der Chineezen yang harus dipenuhi.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Kiai Sepuh Menyerah Istri Muda "Bunuh Kafir" di Malam Pertama

> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Gara-Gara Presiden Gus Dur Marah, Istana Negara Hampir Dilanda Kebakaran

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image