Home > Sejarah

JP Coen Culik Orang China Banten untuk Bekerja di Batavia, Eh Malah Jadi Penguasa

Akhirnya para orang China datang berbondong-bondong ke Batavia.

Souw Bing Kong (Bengkong), Kapiten Cina pertama di antara kelompok elit yang tinggal di salah satu gedung mewah di sini. Bahkan, pengusaha perkapalan, kontruksi dan perkebunan gula kaya raya ini membangun sebuah wisma mewah bergaya Cina dikawasan ini. Dia sahabat akrab Gubernur Jenderal JP Coen, sejak sama-sama di Banten. Ketika Coen mendirikan Batavia (1619), dia mengikutsertakan Bengkong dan para pengikutnya.

Begitu akrabnya persahabatan keduanya, terbukti bahwa mereka pada sore hari sering berjalan kaki bersama, sambil menghirup angin laut yang segar. Coen juga sering datang ke rumah pemimpin masyarakat Cina yang kaya raya itu. Sambil minum teh mereka berbincang-bincang mengenai soal perdagangan dalam bahasa Portugis yang sama-sama mereka kuasai.

BACA JUGA: Asal Usul dan Arti Gelar Buya, Gelar yang Disematkan untuk Alim Ulama Seperti Buya Syafii Maarif

Jenderal Coen, sejak awal selalu berupaya untuk mengisi kota Batavia dengan orang-orang Cina. Yang dianggapnya pekerja rajin, tekun, ulet dan pantang menyerah. Tidak tanggung-tanggung, Coen memberikan tanah dan sekaligus mempercayakannya sebagai pengawal keamanan kota.

Dalam ambisinya mengisi Batavia dengan orang Cina, Coen telah mengambil tindakan berani, tapi juga edan. Tanpa peduli tindakannya melanggar hukum, ‘si jangkung’ (gelar Coen), pada 1622 memerintahkan armada-armada lautnya untuk mengarungi Tiongkok Selatan. ”Culik mereka yang muda dan kuat, dan angkut ke Batavia,” perintahnya.

BACA JUGA: Detik-Detik Kota Konstantinopel Jatuh di Tangan Pasukan Turki Ottoman Pimpinan Al-Fatih

Membengkaknya populasi warga Cina dapat dilihat dari hasil sensus waktu itu. Pada 1619 saat Batavia dibangun jumlah mereka 400 jiwa. Setahun kemudian (162) jadi 800 jiwa. Tahun 1674 sudah 2747 jiwa dan 1740 menjadi 10.574 jiwa.

Namun usaha Coen untuk menculik orang-orang Cina tidak perlu lagi diteruskan. Karena, kemudian mereka sendiri yang berbondong-bondong datang setelah mendengar kawan-kawannya menikmati kemakmuran di Batavia.

× Image