Home > Sejarah

Ali Sadikin Marah Lihat Orang Buang Sampah dari Jendela Mobil Sedan: Biadab

Sejak ditunjuk menjadi gubernur, Ali Sadikin menyatakan perang melawan sampah.
Ali Sadikin. Sejak ditunjuk menjadi gubernur, Ali Sadikin menyatakan perang melawan sampah. Karena itu ia marah saat melihat orang buang sampah sembarangan. Foto: IST.
Ali Sadikin. Sejak ditunjuk menjadi gubernur, Ali Sadikin menyatakan perang melawan sampah. Karena itu ia marah saat melihat orang buang sampah sembarangan. Foto: IST.

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Empat belas tahun lalu, tepatnya 20 Mei 2008 salah satu gubernur paling kontroversial di Indonesia meninggal dunia. Ia adalah Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta yang dilantik sejak 28 April 1966 sampai 1977. Untuk mengenang pria yang akrab disapa Bang Ali itu, kami akan sajikan sejumlah tulisan tentang tentara berpangkat Letnan Jenderal KKO (Purn.) itu.

Ali Sadikin dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 28 April 1966. Yang melantik Presiden Soekarno di Istana Negara yang sebelumnya meminta dia datang ke Istana dan menawarkan jabatan tersebut.

BACA JUGA: Jaringan Yahudi Internasional Bangun Rumah Setan di Indonesia

Dia menjabat sebagai gubernur DKI dua periode sampai Pebruari 1977. Sebelum menjabat kedua kali, ada periode peralihan di mana dia berfungsi sebagai pejabat gubernur (17 Mei 1971 sampai 4 Februari 1972). Banyak perubahan yang dilakukan selama 11 tahun jadi gubernur.

Presiden Soekarno — yang menginginkan Jakarta sebagai kota yang bersih dan diperhitungkan di dunia internasional — ketika melantik Bang Ali sebutan akrab yang diberikan masyarakat Ibu Kota, menyatakan ketidaksukaannya melihat sampah, melihat selokan yang buntu, melihat kejorokan.

BACA JUGA: Muhammadiyah Memang tidak Tahlilan, Tapi tak Melarang Membaca Tahlil

Bang Ali yang merasa secita-cita dengan Bung Karno langsung mengumumkan ‘perang terhadap sampah’. ”Saya sadari sepenuhnya, bahwa perbaikan sarana kota yang selama ini dilakukan dalam rangka penciptaan lingkungan hidup perkotaan yang lebih baik, perlu didukung dengan program kebersihan kota dan lingkungan,” kata dia.

× Image