Home > Sejarah

Pejabat Belanda dan Kapitan China Jadi Crazy Rich karena Paksa Rakyat Bayar Pajak

Gubernur Jenderal VOC JP Coen memerintahkan Kapitan China untuk memungut pajak kepala dan rumah pelacuran kepada warga China di Batavia.

Makam Kapitan China, Souw Beng Kong. Gubernur Jenderal Hindia Belanda, JP Coen memerintahkan Kapitan China Souw Beng Kong memungut pajak kepada warga China di Batavia. Foto: IST.
Makam Kapitan China, Souw Beng Kong. Gubernur Jenderal Hindia Belanda, JP Coen memerintahkan Kapitan China Souw Beng Kong memungut pajak kepada warga China di Batavia. Foto: IST.

Selain pajak kepala dan rumah pelacuran, masih ada pajak kuku panjang yang menandakan orang kaya yang santai. Juga pajak tembakau dan pemotongan babi.

Kalau sekarang pembayar pajak diingatkan melalui surat, ketika itu di kediaman Kapitan China dipasang bendera, mengingatkan agar masyarakatnya segera membayar pajak. Sampai sekarang di Jakarta Kota terdapat kampung Tiang Bendera.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pasukan Jin Ikut Apel Akbar NU karena Mereka Gak Minta Uang Transport

Sedangkan warga China yang berdiam di luar wilayah kota, membayar pajak pada potia yakni kepala atau mandor pengelola perkebunan atau pertanian. Seperti juga sekarang petugas pajak ada yang bermain dengan pembayar pajak demikian pula terjadi di masa lalu.

Masyarakat China di Indonesia, terutama generasi mudanya, pernah melakukan perlawanan terhadap keharusan memakai kuncir. Mereka sudah tidak mau melakukannya lagi sejak 1904, meskipun generasi tua menganggapnya sebagai adat leluhur. Kebiasaan ini baru dihapus tahun 1911, ketika China sudah merdeka.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Mudik ke Jombang Disetiri Kiai Wahab Malah Bikin Jantung Dagdigdug

× Image