Home > Sejarah

Benarkah Yaman Negeri Kadrun dan Imigrannya Datang untuk Rusak Indonesia?

Faktanya Yaman adalah negeri para habaib yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan Islam.

Di Palembang sejumlah saudagar Arab juga memiliki kapal yang mengangkut barang-barang antar pulau. Di Singapura keluarga Aljuneid dan Alsagoff memiliki kapal untuk memberangkatkan jamaah haji, termasuk dari Indonesia.

Pada abad ke-19 sebagian distribusi barang-barang di kota Batavia dikuasai orang Cina, Arab, dan India. Sebagian orang Arab terlibat dakam produksi dan penjualan batik, sehingga pada permulaan abad itu orang Arab merupakan orang terkaya setelah orang Eropa di Batavia. Demikian menurut Edrus Al-Masyhoer dalam buku Jamiat Kheir Sejarah dan Perkembangannya.

BACA JUGA: Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

Orientalis Belanda, Van den Berg, mengatakan sesungguhnya pengaruh yang besar dalam penyebaran Islam di Indonesia adalah dari keturunan Arab. Di tangan mereka, demikian Van den Berg, tersebarlah Islam di antara para raja Hindu di Jawa dan yang lainnya. Maksud orientalis Belanda ini adalah Wali Sembilan yang datang ke Indonesia lebih awal untuk menyiarkan Islam.

Keturunan Hadramaut juga berjasa mendirikan madrasah pertama di Batavia, Jamiatul Kheir, berdiri di Pekojan — Kampung Arab — pada 1901. Beberapa di antara mereka juga menjadi guru para ulama besar Betawi seperti Habib Ali bin Abdurahman Alhabsji (Kwitang), dan Habib Ali bin Husin Alatas (Bungur – Jakarta Pusat).

BACA JUGA: Apa Kira-Kira Pendapat Gus Dur Soal LGBT

Aktivitas dakwah dan pengajian agama oleh ulama-ulama Betawi asal Hadramaut itu sudah ada sejak abad ke-18. Di antara mereka yang terlibat aktif dalam aktivitas itu ialah Habib Husein bin Abubakar Alaydrus di Luar Batang. Meskipun sudah dua setengah abad meninggal, makamnya yang terletak di samping masjid yang dibangunnya masih didatangi ribuan pelayat, terutama pada malam Jumat.

× Image