Khutbah Idul Fitri 2022, Umat Muslim Bangkit Usai Pandemi
Kaum Muslimin Rahimakumullah Kemuliaan manusia akan diangkat derajatnya oleh Allah manakala dapat bersabar dalam ujian dan cobaan. Dalam QS. Al Baqarah ayat 155, Allah Swt berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Manusia yang memahami dengan baik hakikat bencana akan mempersepsi bahwa wabah corona sebagai sebuah ujian dan sarana meningkatkan kualitas iman dan akal. Allah berfirman dalam QS. An-Nahl Ayat 30:
وَقِيْلَ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا مَاذَآ اَنْزَلَ رَبُّكُمْ ۗقَالُوْا خَيْرًا ۚلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَلَدَارُ الْاٰخِرَةِ خَيْرٌ ۗوَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِيْنَۙ Artinya: “Dan kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa, “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Kebaikan.” Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.”
Dengan demikian, kita dapat memposisikan pandemi global ini sebagai media untuk introspeksi seluruh perbuatan manusia yang mendatangkan peristiwa yang merugikan manusia itu sendiri. Kita harus kurangi mendomestikasi hewan liar demi kemaslahatan bersama.
Setelah intropeksi, waktunya untuk bangkit! Kaum Muslimin Rahimakumullah Bangkit setelah terpuruk sejalan dengan makna Idul Fitri. Idul fitri merupakan hari raya kesucian, kekuatan dan kemenangan.
Diharapkan pada Idul Fitri, kaum beriman yang telah selesai menempuh pelatihan Ramadan agar terlahir dengan fitrah kemanusiaan dalam dimensi suci dan kuat. Kita harus meraih kemenangan baik menang dari hawa nafsu maupun menang dari wabah.
Sebagaimana yang telah diterangkan Prof Din Syamsuddin, Idul Fitri merupakan puncak dari pelatihan Ramadan satu bulan penuh yang bertujuan membentuk kepribadian paripurna, di mana tujuannya itu adalah menjadi insan yang bertakwa. Prof Haedar Nashir menjelaskan kata “tattaqun” cenderung dipahami sebagai hadiah yang akan didapatkan oleh orang yang telah berpuasa. Seringkali “takwa” dijelaskan sebagai pangkat, gelar, dan identitas yang melekat pada diri orang yang berpuasa.
Padahal ungkapan “tattaqun” adalah proses berkelanjutan dari perilaku takwa. Sejalan dengan Prof Haedar, Prof. Ahmad Syafii Maarif atau Buya menjelaskan “takwa” bukanlah tujuan melainkan perjalanan. Selama jantung berdetak, takwa merupakan jalan yang tak memiliki ujung. Perlu pergumulan spiritual yang terus menurus dan tanpa henti.
Sebagai seorang Muslim, alangkah tidak mudah berlayar di samudra takwa ini. Ada badai maksiat yang perlu diatasi, ada ombak dzalim yang akan menghantam geladak. Seorang Muslim yang memiliki keimanan yang otentik dan tulus memiliki kesempatan yang jauh lebih baik dalam menaklukan badai maksiat dan ombak dzalim.
Dengan demikian, bertakwa berarti terus bangkit ke arah yang lebih baik dan terealisasikannya semua syariat Islam dalam kehidupan seorang muslim. Kehidupan yang dilandasi takwa akan melahirkan teladan terbaik atau uswah hasanah mengikuti jejak Nabi (QS Al-Ahzab: 21) sekaligus menebar rahmat bagi alam semesta (QS Al-Anbiya: 107).
Kaum Muslimin Rahimakumullah Kebangkitan kita setelah pandemi di hari Raya Idul Fitri akan mengantarkan kita menjadi pribadi yang bertakwa. Takwa adalah predikat yang paling mulia di sisi Allah, bekal hidup yang diperlukan agar dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Allah berfirman:
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
Artinya: “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!”
Jamaah Salat Idul Fitri rahimakumullah, Marilah kita berdoa kepada Allah agar menyudahi pandemi ini dengan sebenar-benarnya. Bangkit dari keterpurukan karena perilaku tersebut merupakan ciri dari orang-orang yang bertakwa! بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الاَحْيِاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فيَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَالْمُسلِمِين وَجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَلَمِينَ اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ, رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> GP Ansor Bantah Anggota Banser Lecehkan Tsamara Amany: Fotonya Dicatut
> Humor Gus Dur: Pastor Lega Dikira Gak Jadi Diterkam Harimau, Ternyata Harimaunya Lagi Baca Doa Makan
> Sempat Tantang Novel Bamukmin Duel, Denny Siregar: Gak Jadi Deh, Gw Males Bulan Puasa Berantem
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.