Daendels Tumbalkan 12 Ribu Pekerja untuk Bangun Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan
Menurut data dari pihak Inggris tidak kurang 12 ribu pekerja mati terkapar dan menggelepar untuk jalan raya yang kini kita nikmati itu. Sebelum membangun jalan raya tersebut, saat Daendels tiba di Anyer, ia menempuh perjalanan dari Anyer ke Batavia selama empat hari. Setelah ada Jalan Pos hanya ditempuh dalam satu hari, karena saat itu belum diaspal. Sekarang Anyer-Jakarta dapat kita capai dalam satu jam lewat jalan tol.
Sebagai gubernur jenderal yang keras kepala, angkuh dan otoriter, pengagum Kaisar Napoleon dan anak revolusi Prancis ini, pada 12 November 1808 meluluhlantakan Keraton Surosowan di Banten, yang sampai sekarang puing-puingnya masih dapat kita jumpai. Padahal, saat itu Surosutan merupakan keraton yang megah dan pernah menjadi kediaman 21 sultan Banten.
BACA JUGA: Cak Nun: Ikut Muhammadiyah Otomatis Jadi NU, Kalau Ikut NU Puncaknya Jadi Muhammadiyah
Daendels berang terhadap sikap sultan Banten yang tidak mau mengerahkan rakyatnya untuk jadi korban rodi di Ujung Kulon, yang kala itu berawa-rawa dan menjadi sarang nyamuk malaria. Ribuan pekerja rodi di tempat-tempat lain juga meninggal karena terserang malaria penyakit mematikan kala itu.
Kesultanan Islam Banten, sejak masa Batavia-nya JP Coen tidak henti-hentinya mengusik Belanda. Mereka banyak bergerilya dengan markas di sekitar Angke dan Tangerang.
BACA JUGA: Dibangun Presiden Soeharto pada 1988, Tol Jakarta-Cikampek Jadi Langganan Macet Tiap Mudik Lebaran