Puasa Tapi Kok Masih Suka Ghibah, Hati-Hati tidak Disukai Allah Nanti
“Puasa adalah perisai (pelindung). Maka dari itu, jika datang hari yang salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah ia melakukan ar-rafats (berkata kotor dan keji) dan ash-shakhab (berteriak-teriak/bertengkar). Jika ada yang mencacinya atau memeranginya, hendaklah dia mengatakan, ‘Sungguh aku sedang berpuasa’.” (Muttafaq ‘alaih)
“Boleh jadi, seorang yang berpuasa bagian yang didapatkan dari puasanya hanyalah lapar dan dahaga (tanpa pahala). Boleh jadi pula, seorang yang mendirikan solat malam bagian yang didapatkannya dari solat malamnya hanya begadang (berjaga malam tidak tidur).” (HR Ahmad dan Ibnu Majah. Dinyatakan sahih oleh al-Albani dan dihasankan oleh al-Wadi’I)
BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Nasabah Protes Kartu ATM-nya Macet, Ternyata karena Dilaminating Kayak KTP
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Humor Gus Dur: Anggota DPR Dipanggil Prof, Dikira Profesor Ternyata Provokator
> 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam di Masjidil Haram Mekkah
> Pendeta Saifudin Ibrahim Sebut Gus Dur tidak Pernah Sholat
> Berburu Janda Pejabat Belanda di Batavia, Orang Tionghoa Cari PSK di Mangga Besar
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Gus Dur: Pendeta Baptis Mobil Kiai, Dibalas Kiai Sunat Motor Pendeta
> Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.