Home > News

Profil Ade Armando yang Dipukuli di Depan Gedung DPR Saat Demo 11 April 2022

Tubuh Ade sempat tersungkur ke aspal dan wajahnya babak belur.

Semasa menjadi mahasiswa ia aktif dalam pers mahasiswa di Warta UI. Ia pun lulus sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus pada 1988. Ade meraih gelar master of science dalam population studies dari Universitas Negeri Florida pada 1991 dan gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2006.

Perjalanan kariernya sebelum menjadi dosen cukup panjang. Ade Armando pernah menjadi wartawan majalah Prisma (1988–1989) dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES (1991–1993). Pada 1993, Ade menjadi redaktur Republika, namun akhirnya ia berhenti menjadi wartawan dan beralih menjadi peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999.

BACA JUGA: Sejarah Reog Ponorogo yang Diklaim Malaysia di UNESCO

Berikut daftar karier Ade Armando:

1. Anggota Redaksi Jurnal Prisma dari tahun 1988 sampai 1991.

2. Redaktur Penerbit Buku LP3ES pada 1991-1993.

3. Redaktur Harian Republika pada 1993-1998.

4. Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran tradisional, Taylor Nelson Sofres pada 1998-1999.

5. Direktur Media Watch & Consumer Center pada tahun 2000-2001.

6. Anggota Kelompok Kerja Tim Antar departemen RUU

7. Penyiaran, Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada 2001.

8. Ketua Program S-1 di Ilmu Komunikasi FISIP UI pada 2001-2003.

9. Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik

10. Televisi–Internews 2001 sampai 2002.

11. Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sampai dengan tahun 2007.

12. Anggota tim asistensi untuk Kementerian Pemberdayaan

13. Perempuan dalam penyiaran naskah Rancangan Undang-Undang Pornografi sampai 2008.

14. Pemimpin Redaksi Madina–Online.net, versi dunia maya dari majalah Madina pada 2008-2009.

15. Hingga saat ini, Ade menjabat sebagai Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
>
Cak Nun Ceramah di Markas PDIP: Saya Dianggap Memusuhi Megawati, Tapi Sama Setan tidak Dipermusuhkan
>
Humor Gus Dur: Makan Ayam Gratis Saat Jadi Anak Kos di Mesir
>
Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
>
Cak Nun: Yang Mengatur Hujan Bisa Tuhan, Wakil-Wakil Tuhan, atau Makhluk Seperti Jin dan Manusia
>
Humor Gus Dur: Biarkan Pendemo Lempari Rumah Soeharto, Paling Kacanya Pecah
>
Humor Gus Dur: Deheman Kiai Bikin Santri yang Ketahuan Mencuri Ikan Nyaris Ngompol
>
Humor Gus Dur: Pendeta Baptis Mobil Kiai, Dibalas Kiai Sunat Motor Pendeta
>
Pak AR Ingin Daftar Jadi Mahasiswa Malah Diminta Jadi Dosen Agama Islam
>
Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon
> Humor Gus Dur: Kiai Pendiri Gontor Dolan Malah Disuguhi Kopi Celana Dalam
>
Disebut Penjilat, Cak Nun: Yang Ngundang ke PDIP Itu Mba Mega, Berarti Mba Mega yang Jilat Saya

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image