Gedung RSUD Gatot Subroto Dulunya adalah Istana Gubernur Jenderal Belanda
CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Gedung Rumah Sakit Gatot Subroto di kawasan Senen, Jakarta Pusat dibangun pada 1857. Saat itu bangunan yang indah dengan pepohonan rimbun di sekitarnya merupakan Istana Weltevreden yang dibangun Gubernur Jenderal Jocob Mossel pada 1769.
Untuk memasuki istana orang harus berjalan kaki jauh ke belakang setelah melewati pintu gerbang. Jacob Mossel membelinya dari Justinus Vinck yang memiliki tanah luas di Weltevreden dan kemudian membuka dua buah pasar: Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen.
BACA JUGA: Orang India Sudah Ada di Nusantara Sejak Abad ke-4
Hingga sekarang kedua pasar ini banyak didatangi pembeli dari Jakarta dan berbagai penjuru nusantara. Walau sudah berusia hampir dua setengah abad, kedua pasar ini terus-menerus melakukan pembaharuan dan modernisasi.
Untuk menghubungkan kedua pasarnya, Vinks membangun sebuah jalan yang kini kita kenal dengan Jalan Parapatan dan Kebon Sirih. Karena jalan tersebut belum baik, dia juga menggali Kali Lio di Senen untuk memudahkan sampan-sampan mengangkut kebutuhan pasar yang menjadi sumber penghasilan masyarakat.
BACA JUGA: Pebalap MotoGP Mandalika Dapat Oleh-Oleh Bumbu Rendang Nasi Padang yang Diboikot dan Diharamkan
Pada abad ke-19 di sekeliling Pasar Senen dan Lapangan Banteng oleh Gubernur Jenderal Daendels, dijadikan sebagai pusat militer. Sampai 1970-an, bersebelahan dengan Kali Lio, terdapat Jalan Siliwangi yang sangat luas yang merupakan kompleks perumahan militer. Dinamakan Kali Lio dulu di sini terdapat pembuatan lio untuk membuat bahan bangunan.
Di samping kanan RS Gatot Subroto terdapat Markas Batalion X NICA yang kemudian menjadi salah satu markas KKO (kini Marinir). Sedangkan di sebelah kirinya terdapat Jalan Kwini, tempat para perwira Belanda tinggal. Pada zaman Belanda dia bernama Hospitalweg (Jalan Rumah Sakit) termasuk sekolah kedokteran pribumi STOVIA.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Jenderal Orba Menang Lomba Tebak Umur Mumi, Caranya Dipukulin Sampai Ngaku Sendiri
Gambar ini ketika diambil oleh seorang perwira Kompeni, J Rach, merupakan kediaman Gubernur Jenderal Abertus van den Parra (1763) yang membelinya dari gubernur yang digantikannya, Mossel. Pada abad ke-18 orang Belanda di Indonesia yang beriklim tropis masih berpakaian seperti di negerinya.
Terlihat beberapa orang tengah membersihkan pekarangan. Van der Parra yang dikenal sebagai gubernur yang senang foya-foya terlihat sedang berbincang dengan seorang pembantunya.
JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
>Tak Perlu Pakai Pawang, Begini Cara Muhammadiyah Cegah Hujan
> Sejarah Sumpit yang Diharamkan Dipakai Umat Islam untuk Makan
> Humor Gus Dur: Jenderal Orba Menang Lomba Tebak Umur Mumi, Caranya Dipukulin Sampai Ngaku Sendiri
> Pawang Hujan Mandalika, Ustadz Khalid Basalamah: Pawang Hujan Itu Dukun, Haram Hukumnya dalam Islam
> Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa
> Humor Gus Dur: Presiden Israel Tertawa Topi Yahudi Disebut BH yang Dibelah Dua
> Humor Gus Dur: OPM Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Anggap Saja Umbul-Umbul Sepak Bola
> Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.